Sinyo : Aku kangen pantai, Tan
Intan : Ya, tinggal berangkat khan
Sinyo : Tapi pergi ama siapa? Sendiri khan nggak mungkin, mahal jadinya
Intan : Iya udah, ayo minggu depan ikutan Berangan Trip Ke Gili Labak
Sinyo : Serius nihhhhh…okay seriussss yaaaaa
Pembicaraan singkat di telepon dengan Intan, teman seperjalanan saat trip ke Banda Neira bikin aku teriak kegirangan, coba saat itu aku di dalam kamar mungkin sudah langsung menari gaya india atau guling guling di lantai.
______
Sesuai dengan pembicaraan dan kesepakatan lanjutan via chat di Handphone, perjalanan ke Gili Labak start mulai dari kota Surabaya dan aku akan dijemput pukul 12 malam.
Kantuk benar benar menyerang, sambil menunggu dijemput sesekali mataku terpejam, beruntung Intan bersama dua orang teman nya Indra dan Hanif datang tepat waktu, sehingga aku bergegas masuk ke dalam mobil, untuk memulai perjalanan menuju Gili Labak. Saling kenal, tawa canda dan kadang kadang curhatan keluar bergantian dari mulut kami, tanpa terasa sekitar pukul 03.15 dini hari kami sudah sampai di alun alun kota Sumenep, mobil berhenti di parkiran. Hanif, yang sudah baik hati mengemudi mobil kami, memanfaatkan untuk mengisi perut dengan membeli nasi goreng dan sambil menunggu, aku beserta yang lain nya memesan kopi sambil tiduran di tikar yang disediakan warung pinggir jalan.
Satu jam waktu bergulir, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju Kalianget, yang merupakan kota pelabuhan, tempat kapal boat menyeberang menuju lokasi wisata tujuan kami.
Sekitar pukul 05.30, sampai di rumah pemilik kapal boat yang kami sewa, mobil diparkir di halaman rumah nya dan kami berjalan melewati kampung sampai memasuki jalan setapak menuju tempat kapal boat bersandar.
Yess…aku sudah melihat kapal boat yang bakal aku tumpangi sedang dibersihkan, terlihat dua anak buah kapal yang masih muda berada di dalam nya. Sebelum naik ke dalam kapal, aku sudah membayangkan bakalan tidur selama perjalanan di laut, karena rasa kantuk yang sudah tidak bisa ditolerir lagi.
Kami segera masuk ke dalam kapal boat dan menata barang barang bawaan, agar ada space buat masing masing orang yang memang sudah berpikiran sama dengan aku. Tidurrrr hehe… Kapal mulai berjalan dan bakal melewati laut lepas, suara mesin kapal justru meninabobokan aku, tak berapa lama aku sudah terlelap, sesekali terbangun karena percikan ombak masuk ke dalam kapal dan mengenai kaki ku.
Dua jam di dalam kapal dan bisa tidur dengan nyenyak, antara setengah sadar aku mendengar suara teriakan dari kejauhan, sebenarnya masih malas untuk membuka mata, tapi aku segera membelalak ketika dari jarak dekat sudah terlihat pulau kecil dikelilingi pasir putih yang berkilau karena terpaan matahari, wow…amazing. Mungkin ini efek sudah beberapa bulan aku tidak bertemu dengan yang namanya pantai. Kapal boat merapat, salah seorang awak kapal melempar jangkar. Gili Labak, i am coming… mataku tertuju pada papan selamat datang yang tertulis: Mengejar Sunrise Nikmati Sunset, Ciptakan Imajinasi di Gili Labak
Kami segera keluar dari kapal, aku berlari kecil di pinggiran pasir pantai dan ternyata Gili Labak sudah benar benar siap menyambut wisatawan yang datang ke sana, karena terlihat fasilitas yang sudah memadai, bale bale tempat meletakkan barang atau duduk santai, warung kelontong yang menjual makanan, snack dan minuman (juga sudah ada yang dingin lho), termasuk fasilitas MCK yang jadi kebutuhan penting saat kita selesai bermain di laut.
Sesuai dengan apa yang aku dengar sebelum nya bahwa Gili Labak adalah hidden beach yang sangat indah dan beberapa kali melihat postingan beberapa orang di sosial media, memang aku akui kebenaran nya, di mana sejak turun dari kapal boat yang aku tumpangi, aku menyaksikan keindahan pantai dengan hamparan pasir putih dan air laut berwarna hijau tosca dan kebiru biruan. Nampak dari kejauhan jembatan memanjang yang kadang berfungsi sebagai tambatan beberapa kapal yang merapat. Di sini kita bisa berjalan mengelilingi pulau, karena memang tidak terlalu besar tapi cukup puas juga bisa berhasil.
Kelebihan dari Gili Labak selain sudah dari alam nya indah banget, pengelola dari daerah wisata ini benar benar sadar atas apa yang bisa mendatangkan wisatawan, yaitu dengan disediakan spot spot foto di pinggiran pantai, sehingga menjadi lokasi yang instagramable alias sangat layak untuk diupload di sosial media.
Tak terasa waktu terus bergulir, saking asik nya foto foto, aku lupa kalau harus pulang, karena semakin sore petugas kapal menjelaskan bahwa kadang kadang ombak besar. Jadi setelah beres semua, kami berkemas ntuk kembali ke Surabaya. Gili Labak memang membuat aku ingin kembali lagi.
Buat kalian yang pengen ke sini dan bingung caranya gimana bisa kunjungi saja:
Contact us
Intan Primadewati
Call/WhatsApp : +6281233843907 . +6285748800237
Pin BB : 7535A773
Indra Yulianto
Call/WhatsApp : +6281286944675 . +6285645412245
Pin BB : 75A0A51D
website: berangan.com
twitter: @berangan_trip
instagram: berangan_trip
fanpage: Berangan Trip Organizer
Sepertinya Gili Labak menyenangkan yaaa, Kokoh?
Btw, kamuuuu mana bisa tahan kantuk. Pesawat belum lepas landas aja kamu sudah tidur pulas. :)).
@firsta wahhhh kakak jangan buka kartu di sini hehe…apalagi kalau sudah keluarin bunyi bunyian ya kak bisa pingsan semua hehe
Waran pasir dan air nya menggoda banget, ini sebenr nya lumayan deket ama gresik tapi daku blm pernah kesana, kebanyakan wacana doang buat kesana nya ihik ihik
gila indah banget, menggoda untuk dikunjungi, bisa jadi daftar buat liburan 😀
yuk cari tahu wisata jambi di http://citrarayacity.co.id/jalan-jalan-wisata-jambi/
Mantabsss kak Anton…pengen juga nih ke Jambi
Di Gili Labak ini gak ada penginapannya ya ko?
Kak Bartz, kalau mau menginap bisa tapi di rumah warga yang disewakan atau camping saja
Koko…aku mau kesanaa bulan depann…
wahhhhh ama siapa Kak? bagus pantai nya lhoo…