Sepulang dari trip Lombok dalam rangka Explore Indonesia with Get Lost (majalah travel nih Gaes) dapat info bahwa next trip ke Kepulauan Derawan, sebenarnya ini sudah tidak asing buat aku karena selain sudah pernah ke sana dan yang pasti tidak mungkin bisa melupakan pengalaman saat berkunjung pertama kali. Bayangkan saja karena pulang terlalu sore dari pulau Maratua buat balik ke pulau Derawan, tahu tahu hujan turun dan sedikit badai, yang ada kapal hilang arah dan speedboat terombang ambing. Tapi jujur, kondisi tersebut tidak meyurutkan niat aku untuk berbagi pengalaman dan keindahan pulau pulau di Indonesia buat kalian Gaes.
So, sejak awal berniat untuk ikutan dalam program Explore Indonesia Goes to Derawan bersama majalah travel Get Lost (btw udah kesebut dua kali ya, semoga bisa dapat tiket gratis untuk trip berikutnya, dengan membantu mengenalkan kepada kalian). Dan pada saat hari H nya, jam 4 subuh aku sudah ada di Bandara Internasional Soekarno Hatta, meskipun ngantuk tapi semangat tetap membahana sambil menunggu beberapa peserta yang lain, tepat pukul 5 pagi proses check ini dan menunggu jam boarding. Untungnya kali ini tanpa ada delay Gaes, bahkan 15 menit sebelum jadwal yang tertera sudah disuruh masuk pesawat. Begitu duduk, ngantuk melanda dan tanpa bisa ditahan suara dengkuran aku yang sudah kondang bak penyanyi dangdut pantura menjadi irama pengganggu bagi penumpang lain nya….sorry ya pemirsa, habisnya udah dari sono nya hehe….
Juwata International Airport Tarakan, kalimat yang nampak terpajang pada bangunan dominan warna kuning terlihat saat aku turun dari pesawat, dan sepanjang jalan menuju bagian dalam bandara yang namanya “ngorok” di pesawat menjadi perbincangan happening hehe…dan aku cuma bisa cengar cengir hehe…Ya sudah lupakan aja ya, itu bukan hal penting hehe…selama kalian belum trip bareng aku khan, kalau penasaran seperti apa, yukkkk kapan ngetrip bareng? Nah jadi ngelantur khan, ayoooo balik lagi ke tujuan awal, bandara ini merupakan salah satu pintu masuk untuk perjalanan menuju Kepulauan Derawan
Btw, jangan terkecoh dengan kata International nya ya, karena nanti takutnya kalian ngebayangin bandara Ngurah Rai atau Cengkareng. Kalau aku bukan nya sombong, tapi udah sering mendarat di sini. Masalah nya untuk tempat pengambilan bagasi saja hanya satu lajur dan tanpa berputar alias begitu sampai di ujung harus diangkat ke samping untuk dikumpulkan hehe…
Setelah semua bagasi udah didapat masing2 peserta Explore Indonesia, segera bergegas keluar dari keramaian ruang kedatangan menuju ke parkiran karena mobil yang akan membawa kita ke pelabuhan sudah stand by di depan. Oiya sedikit mau narsis, kadang ada yang tanya apakah trademark aku pakai nama “kopertraveler” hanya sekedar nama? Jawaban nya nggak kok gaes, sesuai nama aku, jadi kemanapun tujuan nya aku selalu membawa koper. Nih buktinya,

Udah udah, nggak usah berdecak kagum atau pakai gedein foto nya, aku biasa aja kok hehe…ayo masuk ke mobil supaya nggak kesorean kita sampai di Derawan nya. Sebelum menuju pelabuhan rombongan mampir dulu ke tempat makan yang pas dengar namanya langsung teringat film horror jaman aku masih mungil, bahkan mungkin kalau angkatan yang sekarang nggak kenal ama namanya sosok yang menakutkan.

Sampai di depan tempat makan aku langsung memilih tempat duduk yang strategis, karena terus terang udah lapar dan niat makan kenyang langsung terbersit, karena abis ini bakalan baru ketemu makan besar lagi pas malam hari. Menu makanan yang disajikan ikan dan ayam goreng plus pilihan yang bisa diminta langsung karena siap saji, tak lupa sambal terasi yang pedas aku minta juga sebagai penggugah selera makan. Sambil kepedesan, aku mendengarkan celoteh dari team panitya Explore Indonesia yang menyampaikan hal hal yang berhubungan dengan kegiatan selama perjalanan dan juga tak lupa perkenalan antar peserta, maklum di atas pesawat tadi nggak sempat, karena sudah sibuk dengan ngantuk nya masing masing.
Jam menunjukkan pukul 11.30, mobil membawa rombongan menuju Pelabuhan Tengkayu, merupakan pelabuhan yang ada di kota Tarakan sebagai penghubung antar pulau pulau kecil di sekitarnya. Karena kota Tarakan tidak terlalu besar, maka jarak satu dengan yang lain nya serba dekat.
Siang itu suasana pelabuhan cukup ramai, sambil menunggu giliran masuk ke speedboat yang sudah siap juga di dermaga, aku memperhatikan orang yang lalu lalang, sebagian dari mereka adalah para pedagang dan mungkin ini belum week end, jadi justru tidak terlihat banyak wisatawan. Sekedar informasi buat kalian gaes, satu speedboat bisa diisi oleh 10 penumpang dan bagasi yang kita bawa. Lama perjalanan dari pelabuhan ini menuju Derawan, sesuai informasi dan estimasi yang diberikan adalah sekitar 3 jam tergantung cuaca dan ombak juga.
So, saat nya bobok dulu aja sambil ngerasain gelombang laut dan angin cepoi cepoi yang sedikit kencang pastinya hehe…
Terasa cukup lama juga untuk melihat keindahan yang tetap menawan buat aku hehe…sesuai dengan judul yang di atas, tapi mata segera terbuka ketika dari kejauhan sudah nampak pulau yang menjadi tujuan Derawan, meskipun sebenar nya ini adalah kali kedua mengunjungi nya, tapi prinsip yang sudah jadi pegangan adalah: bahwa setiap perjalanan selalu ada cerita yang berbeda. Teman teman di speedboat sudah bersiap siap mengeluarkan kamera dan tak mau ketinggalan moment untuk mengabadikan pemadangan yang telah mereka bayangkan.

Speedboat merapat ke dermaga, dan finally kalian bisa melihat keindahan pulau yang masih masuk kawasan Berau, Kalimantan Timur. Derawan dalam kunjungan kali ini sebenarnya tidak banyak perubahan, tapi buat yang baru pertama kali ke sini seakan akan melihat surga yang ada di dunia hehe. Panas terik matahari justru menambah keindahan, awan biru menjadi background dari penginapan warna warni yang menjadi ciri khas tersendiri. Dermaga dengan jembatan kecil memanjang menjadi ajang tempat pemotretan buat model model dadakan yang posenya tidak mau kalah dengan peserta ajang pemilihan tingkat dunia hehe…



Gimana setelah lihat bagian depan pulau ini, nggak usah bohong dah, pasti penasaran khan pengen tahu lebih dalam. Tapi sebelum kita lanjut, lebih baik taruh barang barang dulu di dalam penginapan ya. Banyak penginapan yang tersedia di sini dengan pilihan harga yang beraneka ragam, jadi semuanya bisa disesuaikan dengan budget. Buat trip kali ini karena ambil paket, jadinya tak perlu mikir lagi stay di mana yang pasti tinggal masuk kamar, kebetulan penginapan yang dipilih adalah Penginapan Lestari, lokasinya tidak jauh dari dermaga dan tinggal jalan kaki sekitar 10 menit saja. Jajaran kamar sederhana tapi bersih terkesan saat masuk ke area penginapan, dan pastinya semua kamar berada diatas perairan, sehingga kita bisa melihat dasar laut dengan air yang jernih, tapi sayang nya tidak bisa digunakan untuk snorkling karena banyak bulu babi. Pilihan kamar hanya pada 1 bed besar atau 2 twin bed, untuk fasilitas yang ada di dalam kamar rata2 sama, tapi nggak perlu kuatir juga dari segi kebersihan sudah terjamin.



Gimana, nggak ragu lagi khan akan kamar yang ada di penginapan ini, di dalamnya sudah ada kamar mandi, meja buat taruh barang barang, AC. Tapi yang belum ada TV, nggak perlu kuatir juga sih karena di ruang tengah ada TV yang bisa ditonton rame rame. Satu lagi jangan lupa, bawa colokan untuk charger yang beberapa titik, karena di dalam kamar hanya ada satu colokan hehe…tahu sendiri khan era sekarang ini gadget yang kita bawa, seperti smartphone, kamera bahkan ada yang ke mana mana bawa laptop.
Oiya, nggak ketinggalan juga buat kalian yang pengen arrange perjalanan ke sini tanpa group, aku kasih bocoran juga, karena kebetulan aku lihat papan nama penyedia jasa travel yang menyediakan beberapa fasilitas untuk menikmati keindahan Derawan, kalau yang ini jangan lupa dicatat atau digedein fotonya juga boleh gaes.
Nah, gampang khan tinggal hubungin no di photo aku, trus kalian bisa pilih pilih tuh mau ngapain aja, contohnya sped boat maksudnya itu speedboat, bisa dipesan untuk jemput di pelabuhan Tengkayu atau hoping island selama di derawan.
Satu lagi supaya kalian juga mendapat gambaran mengenai gugusan pulau ini, aku fotoin peta yang sederhana tapi bisa membantu atau membuat kita mengerti kalau banyak pulau yang bisa dikunjungi di sini
Nah, derawan ternyata bukan hanya satu pulau saja khan, jadi kalau ke sini kamu juga harus ke Kakaban, Sangalaki, Maratua dan Pulau Gusung yang paling dekat jaraknya tapi keindahan nya tiada tara. Pulau pulau yang lain aku simpan dulu ya di cerita yang berikutnya. Dan sebagai penutup dari cerita aku mengenai derawan, berikut foto foto dalam jepretan kamera aku yang pasti membuat kalian setuju dengan judul yang aku buat…check it dot….
Senja di Derawan telah tiba, saat nya untuk beristirahat atau jika pengen sedikit menggalau di ujung dermaga juga boleh kok, yang pasti keindahan alam ini selalu membuat aku betah untuk menikmati dan berbagi dengan kalian….
Tips dari Akoe :
- Karena tujuan wisata di sini adalah semuanya pantai alias hoping island, jadi usahakan untuk mencari waktu saat cuaca bersahabat dan kalau bisa yang panas terik mataharinya yang paling terik
- Jangan lupa membawa peralatan berenang, sunblock, tensoplast dan betadhine juga diperlukan buat berjaga jaga kalau kita terluka kena karang atau yang lain nya.
- Kamera dalam air kalau punya, wajib dibawa gaes, karena bakalan banyak acara snorkling, apalagi yang bisa free dive bakalan dapat foto foto yang bikin iri temen temen yang lain
- Buat yang nggak kuat ama ombak laut, disarankan minum antimo atau setidaknya sediakan Tolak Angin
Biayanya apa aja Gaes :
- Berhubung kali ini aku ikutan paket tour yang diadakan oleh Majalah Travel GetLost, jadi sebagai gambaran untuk paket yang aku bayar sekitar Rp. 5.000.000,- all in, termasuk tiket pesawat, penginapan, makan dan speedboat untuk hoping island
- Buat kalian yang pengen pergi sendiri tanpa pakai jasa tour, bisa pakai perbandingan seperti ini dan tinggal dijumlahkan total biaya nya: harga tiket dari kota asal kalian ke Tarakan, Speedboat dari Tengkayu ke Derawan, Hoping Island ke Kakaban, Sangalaki dan Maratua dibagi dalam dua hari, Biaya sekali makan di derawan bisa diperkirakan sekitar Rp. 50.000,- untuk masing masing siang dan malam, kalau pagi bisa beli nasi bungkus atau indomie plus minum Rp. 20.000,- Penginapan semalam untuk berdua sekitar Rp. 400.000,-
- Berhubung di Derawan ini adalah pulau yang masih minim souvenir, jadi untuk biaya oleh oleh nggak terlalu besar.
Deep inside of My Heart :
- Berhubung Derawan adalah pulau yang paling gampang dituju dari Pelabuhan Tengkayu dan paling siap untuk menerima wisatawan, yang menjadi dampaknya adalah sisi kebersihan pulau ini semakin berkurang, yang aku maksud bukan penginapan nya tetapi lingkungan sekitar nya.
- Untuk sisi hiburan malam hari belum bisa sebanding dengan dengan Gili air di Lombok, jadi aktifitas di malam hari lebih banyak nongkrong sambil ngobrol aja dengan teman teman
- Masyarakat Derawan sangat ramah dalam menerima wisatawan, sehingga membuat kita bakal betah dan tertawan untuk tinggal di sana selama masa liburan.
Kangen Derawan
selalu bikin kangen ya. Udah pernah ke Aceh dan Pulau Weh, yukkk ikutan awal maret ini ada trip ke sana
Fotomu yang berkoper tak zoom in lho :)))) Btw Rumah Makan Sundari itu jenis font dan warnanya horor banget! :))
pino, waduh ini cerita tahun lalu hehe…menu makanan nya enak sih, dekat kantor lama aku lho hehehe…