Sekilas tentang Air Terjun Temburun
Air Terjun Temburun terletak di Pulau Siantan, di bagian timur kota Tarempa. Uniknya air terjun ini mempunyai tujuh tingkatan dengan debit air yang tidak kering meski musim kemarau. Air Terjun ini berasal dari Sungai Baruk yang berada di ketinggian 250 M di atas permukaan laut dan bermuara di Selat Peniting dan posisi nya langsung ke arah pantai
Hai gaes, balik lagi nih, lanjutan dari edisi sebelum nya hehe…masih di Anambas Kepulauan Riau, Setelah bacaan sekilas di atas, tentunya bikin penasaran donk. Selesai menghabiskan waktu di Pulau Temawan, speedboat yang aku tumpangi melanjutkan perjalanan ke area air terjun, kira2 30 menit perjalanan, dari kejauhan aku sudah bisa melihat bentuk air terjun yang dimaksud, dikarenakan ukuran nya yang cukup besar sehingga nampak jelas.
Speedboat segera merapat ke dermaga desa Temburun, Sudah tak sabar ingin melihat lebih dekat air terjun yang juga digunakan sebagai pusat listrik tenaga air. Desa dengan jumlah KK yang tidak terlalu banyak tetapi yang menarik justru warna warni rumah yang terlihat dari tepi lautan
Untuk bisa sampai di lokasi ini sebenarnya ada 2 alternatif, yaitu dengan menggunakan speedboat yang seperti aku gunakan atau jalur darat dengan naik sepeda, tapi pengalaman mengajarkan lebih baik naik speedboat, karena pada saat aku lewat jalan darat dan mendadak hujan, bisa dibayangkan khan gaes, foto diri kita hancur karena sudah basah kuyub sebelum sampai lokasi hehe…dan itu lah yang menjadi alasan kenapa aku datang ke sini lagi, supaya foto ala ala narsisku masih hits.
Masih nggak percaya ama kondisi jalan darat nya, coba aja kalau mau…bukan nya mengancam lho ya, nih aku kasi bocoran nya
Udah nggak usah bayangin tergelincir atau bermimpi jadi pembalap motor cross hehe, cari jalan aman saja ya, atau nunggu nanti kalau perbaikan jalan nya udah selesai baru kita lewat jalur darat gaes.
Ayo balik ke perjalanan aku donk, dari dermaga yang tadi speedboat merapat, hanya jalan sekitar 15 menit, dasar dari air terjun temburun sudah bisa kita.
Udah silakan ambil ambil foto dan narsis dengan gaya apapun nggak dilarang, karena bentar lagi harus trekking dikit dengan kondisi tanjakan yang nggak terlalu berat menurut aku lho ya.
Siap siap menuju tanjakan untuk naik, mata aku tertuju pada papan nama yang sudah jatuh dan terlihat jelas bahwa kurang mendapat perhatian dari warga setempat atau apa ya istilah nya, kurang peduli dengan lingkungan sekitar nya. Padahal pada ssat kunjungan sebelum nya papan ini masih berdiri tegak lho gaes.
Ya udah, nggak usah terlalu dipikirin, yang penting aku sudah tunjukkan ya, jadi siapa tahu pengelola di sana atau siapapun yang mempunyai tanggung jawab bisa segera tergerak untuk memperbaikinya. Takutnya kalau aku ikut campur urusan ini, aku diangkat jadi MenPar hehe…ngarep banget yoooo
Jalan tanjakan aku lewati dengan penuh semangat, karena suara percikan air terdengar semakin deras. Benar juga, begithu sampai di atas, aku berdecak kagum lagi dan sedikit lebay sambil berteriak “I am here”, padahal nggak ada orang yang dengar juga.
Gimana gaes, menurut kalian keren apa nggak? Bisa dilihat secara langsung tingkatan dari bebatuan yang dilewati oleh dari sungai di atas nya. Air jernih dan dingin tak menyurutkan niat aku buat mengambil beberapa foto dan membilas badan yang sedikit bau karena keringat hehe…dan pastinya ritual cuci muka segera dilaksanakan, meskipun tidak ada mitos awet muda, tapi ya apa salah nya dicoba hehe…
Oiya, ada satu lagi yang jadi spot foto saat kita berada di atas ini, karena bisa mengambil foto dengan landscape pemandangan pulau anambas dengan hamparan laut yang luas. Tenang tenaang, aku bantu imajinasi kalian dengan foto aku ya…kurang apa coba…baik hatinya diriku hehe…
Finally, aku sudah harus balik, tapi sebelumnya ada satu foto lagi yang pengen aku bagikan lagi di sini
Sebenarnya, bangunan ini sangat nyaman buat kita duduk santai pada saat melepas lelah setelah naik ke atas, dan sayang nya lagi kondisinya tidak terawat sehingga menjadi bangunan rusak dan bukan nya mempercantik lokasi wisatanya, malah merusak pemandangan. So…sedikit pesan saja, rada serius nih gaes, semoga di kunjungan aku bulan April 2015 nanti, aku bisa duduk santai dengan kalian yang mau ikut trip aku ke Anambas.
Tips dari Akoe :
- Jangan lupa membawa snack yang berprotein tinggi selama perjalanan, terutama yg harus bawa adalah minuman, karena di sini tidak nampak orang yang berjualan, meskipun dekat dengan perkampungan warga
- Gunakan sepatu atau sandal gunung, karena tanjakan meskipun tidak terlalu tinggi, tapi jika pas sampai sana turun hujan maupun bekas hujan akan licin kalau pakai sandal biasa, tidak disarankan untuk pakai high heel ya hehe
- Jika sudah sampai di atas dan berniat untuk main di air, tolong diperhatikan juga langkah kita di bebatuan karena cukup licin
Biaya nya apa aja Gaes :
- Transportasi kalau melalui laut, jadi bisa gabungan dengan kunjungan ke Pulau Temawan, tapi kalau melalui jalan darat, harus menyewa ojek dengan menyetir sendiri atau pake sopir ojeknya sekitar bayar Rp. 100.000,-
- Sejauh ini untuk memasuki kawasan wisata nya sendiri masih gratis alias tidak bayar, wah senyum kalian langsung sumringah dengar gratisan hehehe
Deep inside of my heart :
- Dari kunjungan aku dan yang sudah dituangkan di sini, kadang merasa sedih juga kalau melihat potensi wisata yang sudah ada tapi tidak dijaga dengan baik.