Mas, minggu ini ada trip nggak ya? Suara Mas Anton di telepon, saat aku lagi bergelut dengan besi besi di tempat fitness.
Kebetulan kosong Mas, ada apa ya?….
|
Pelataran Istana Pagaruyung |
|
|
|
Masih terngiang tawaran dari teman aku ketika sampai di Pelataran Istana Pagaruyung, ini namanya pucuk dicinta ulam tiba, gimana nggak? Beberapa kali aku buat plan untuk berlibur ke Sumatera Barat, tetapi ujung ujung nya batal.
Cuaca hari ini sangat cerah, bahkan boleh dibilang panas nya terlalu terik, ketika aku sampai di daerah Batusangkar yang menjadi lokasi dari istana yang dibangun kira kira pada abad ke-17 dengan gaya Rumah Adat Minangkabau. Batusangkar sendiri berada di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Sedikit cerita mengenai Istana ini, yang secara benarnya aku ambil dari sumber wikipedia. Istana Pagaruyung dikenal juga dengan nama Istana Basa, sebenarnya yang kita saksikan sekarang merupakan replika dari yang asli, disebabkan karena beberapa kali mengalami kebakaran. Ukuran nya cukup besar, dan kita diperbolehkan masuk ke dalam bahkan naik ke bagian bangunan teratas dengan syarat melepas alas kaki. Semakin ke atas, semakin indah pemandangan yang bisa kita lihat, sepanjang mata memandang banyak tumbuhan hijau dan bangunan lain di sekeliling bangunan utama istana.
|
Bagian depan Istana |
|
|
|
Bagian Belakang Istana |
Selesai berkeliling dan mengambil beberapa gambar aku berjalan keluar melewati pelataran istana menuju area parkiran mobil, ternyata di sini nggak kalah ramai nya dengan di dalam tadi. Banyak kedai yang menjual oleh oleh dan souvenir serta pedagang makanan ringan sampai berat yang menjadi incaran para wisatawan yang berkunjung kemari.
|
Toko Oleh Oleh dan Souvenir |
|
Kedai Makanan & Minuman |
Gara gara liat snack dan minuman warna warni, perutku mulai terasa lapar, melirik jam di tangan jadi maklumi diri, udah jam 12 lebih. Bergegas menuju lokasi yang tidak jauh dari Istana Pagaruyung , di mana aku akan mengikuti tradisi makan yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau, namanya Makan Bajamba atau disebut juga dengan istilah Makan Barapak. Sebuah tradisi yang patut dilestarikan dimana cara makan dengan duduk secara bersama sama di dalam satu ruangan atau tempat yang sudah ditentukan. Tradisi ini umumnya dilangsungkan pada hari hari besar agama Islam, dan dalam berbagai upacara adat, pesta adat dan pertemuan penting lain nya. Mengandung makna yang sangat dalam, di mana tradisi ini akan memunculkan rasa kebersamaan tanpa melihat perbedaan status sosial.
|
Makan Bajambah |
|
Tudung Makanan |
|
Menu Makanan Khas Minang |
Perut terasa sedikit melebar akibat kalap melihat hidangan yang lezat dan cara makan yang unik, meskipun tidak harus berebutan tapi jadi lebih nafsu hehe…itu versi aku lho ya, nggak tahu untuk yang lain nya.
Perjalanan aku berlanjut, tapi masih di seputaran area Batusangkar, tepat nya di Jalan Raya Bukittinggi KM 16, di mana terdapat pabrik pengolahan kopi lokal. Kopi yang diproduksi diberi nama Kiniko, yang mana selain menjual kopi juga tersedia beberapa makanan dan barang barang yang bisa dijadikan oleh oleh seperti misalnya pisang sale, teh daun kopi, ekstrak pinang, kopi jahe dan souvenir khas Kiniko.
|
Oleh Oleh yang bisa Dibeli |
Pada bagian dalam, terdapat banyak tempat duduk dan joglo joglo kecil di bagian taman belakang. Para pengunjung bisa memesan minuman dan makanan termasuk snack seperti pisang goreng, ubi goreng dan lain nya sambil mencoba nikmatnya kopi khas Kiniko.
|
Halaman Parkir |
|
|
Tempat Duduk Santai Kiniko |
Nongkrong di belakangan nya kiniko sambil minum kopi dan gorengan itu nikmat banget yaaa koh 🙂
sumatera barat banyak banget tempat yang amazing …. pantai, gunung, historical, sungai, danau, ngarai .. dll
kebetulan istri saya orang batusangkar .. jadi suka pulang kampung kesana
bener kak Cumi, apalagi sambil liat pemandangan nya dari atas ya, bikin krasan deh hehe
Wah, asik donk kalau pulang kampung bisa sekaligus bersapedahan ya Mas, aku suka makanan nya juga. enak tenan