Excited…itu yang bisa aku rasakan, akhirnya hari keberangkatan ke tempat wisata ini datang juga. Meskipun badan masih terasa sedikit capek karena habis perjalanan dari Batam pukul 15.00 dan jam 24.00 aku sudah ada lagi di bandara Soeta.
Dengan menggunakan pesawat Lion aku akan menuju kota Ambon terlebih dahulu. Tepat pukul 01.30 dini hari, pesawat berangkat. Perjalanan sekitar 3,5 jam aku manfaatkan buat istirahat. Beda waktu antara Jakarta dan Ambon adalah 2 jam, sehingga tepat pukul 07.00 aku mendarat di Bandara Pattimura.
Dengan menggunakan pesawat Lion aku akan menuju kota Ambon terlebih dahulu. Tepat pukul 01.30 dini hari, pesawat berangkat. Perjalanan sekitar 3,5 jam aku manfaatkan buat istirahat. Beda waktu antara Jakarta dan Ambon adalah 2 jam, sehingga tepat pukul 07.00 aku mendarat di Bandara Pattimura.
Setelah mengambil bagasi, dari bandara perjalanan dilanjutkan ke Pelabuhan Tulehu, kurang lebih satu jam. Selama perjalanan ke pelabuhan, kiri kanan banyak pegunungan yang kita lihat. Pukul 08.50 aku sampai di Tulehu, segera bergegas masuk ke dalam ferry Cantika Torpedo yang akan membawa aku menuju ke Masohi. Karena waktunya mepet, jadi sarapan dilakukan di ferry, menu nasi kuning pilihan nya.
Perjalanan ke Masohi kurang lebih selama 2 jam, kapal ferry bergerak sedikit lambat menuju ke laut lepas, ombak di bulan Juni mulai ada sehingga ferry nya rada goyang. Lanjutan perjalanan ini aku gunakan untuk menambah waktu tidur ku.
Sekitar pukul 11.25 kapal ferry merapat di pelabuhan Amahai, Masohi. Di sini udah siap mobil yang menjemput aku dan rombongan menuju ke Desa Saleman. Tapi berhubung sudah jam makan siang maka aku diajak untuk mampir makan di RM Seafood Julia, sajian ikan dengan berbagai olahan seperti bakar, kuah atau goreng sudah tersaji di meja, ditambah menu seafood lain nya seperti udang dan cumi.
Selesai makan siang, aku mampir ke mini market di seberang rumah makan untuk membeli beberapa keperluan dan sedikit menambah snack, karena di Eco Resort tidak ada toko sama sekali.
Beres semuanya, perjalanan darat segera aku jalani, menurut keterangan dari guide setempat, waktu yg diperlukan sekitar2,5 jam. Sepanjang perjalanan kita kembali disuguhi pemandangan perbukitan, sungai besar dan bahkan lembah yang indah. Jalanan yang dilewati cukup bagus meskipun sesekali kita bertemu dengan jalan bekas longsor yang sedang diperbaiki, hanya pada saat akan mencapai negeri Saleman, jalanan tidak beraspal dan karena bekas hujan, sehingga rada was was juga, untung nya sopir yg membawa aku sudah berpengalaman.
Sebelum sampai tujuan, mobil berhenti di sebuah tempat di namai Pintu Angin, di sini aku diberi kesempatan untuk mengambil foto dan sekaligus berfoto dengan background Ora Beach dr ketinggian.
Selesai makan siang, aku mampir ke mini market di seberang rumah makan untuk membeli beberapa keperluan dan sedikit menambah snack, karena di Eco Resort tidak ada toko sama sekali.
Beres semuanya, perjalanan darat segera aku jalani, menurut keterangan dari guide setempat, waktu yg diperlukan sekitar2,5 jam. Sepanjang perjalanan kita kembali disuguhi pemandangan perbukitan, sungai besar dan bahkan lembah yang indah. Jalanan yang dilewati cukup bagus meskipun sesekali kita bertemu dengan jalan bekas longsor yang sedang diperbaiki, hanya pada saat akan mencapai negeri Saleman, jalanan tidak beraspal dan karena bekas hujan, sehingga rada was was juga, untung nya sopir yg membawa aku sudah berpengalaman.
Sebelum sampai tujuan, mobil berhenti di sebuah tempat di namai Pintu Angin, di sini aku diberi kesempatan untuk mengambil foto dan sekaligus berfoto dengan background Ora Beach dr ketinggian.
Puas mengambil beberapa foto, ternyata hujan datang meskipun matahari sebenarnya masih ada, bergegas aku masuk mobil dan melanjutkan lagi perjalanan.
Tak berapa lama, mobil memasuki area negeri saleman dan langsung menuju dermaga kecil yang akan menghubungkan negeri saleman dengan Ora Eco Resort.
Tak berapa lama, mobil memasuki area negeri saleman dan langsung menuju dermaga kecil yang akan menghubungkan negeri saleman dengan Ora Eco Resort.
Sambil menunggu hujan reda, aku dan rombongan berteduh di pondok dekat dermaga, gerimis tidak menyurutkan kegembiraan kami, apalagi setelah mendapat keterangan dari Mas Adi, guide selama perjalanan yg mengatakan, kalau biasanya sehabis gerimis akan muncul pelangi, dan omongan tersebut benar, karena saat gerimis berhenti, aku bisa melihat pelangi. Thx God buat kesempatan melihat keindahan Ciptaan Mu.
Okay, lets go. Aku naik ke longboat untuk menuju Resort tempat menginap selama 2 malam. Sebuah bangunan di atas air yang sangat unik dan berkonsep alam, akan aku tinggali selama di sini.
Begithu sampai, aku hanya bisa berdecak kagum, karena melihat aslinya resort ini dan bening nya air laut di bawah penginapan nya. Segera aku mendengarkan briefing mengenai acara selama di sini dan pembagian kamar.
Okay, lets go. Aku naik ke longboat untuk menuju Resort tempat menginap selama 2 malam. Sebuah bangunan di atas air yang sangat unik dan berkonsep alam, akan aku tinggali selama di sini.
Begithu sampai, aku hanya bisa berdecak kagum, karena melihat aslinya resort ini dan bening nya air laut di bawah penginapan nya. Segera aku mendengarkan briefing mengenai acara selama di sini dan pembagian kamar.
Sampai di kamar aku meletakkan semua barang bawaan dan melihat semua sudut kamar, konsep bangunan yang alami tp sudah dipadukan dengan sesuatu yang modern, dan setiap kamar mempunyai jendela yang besar di mana menghadap ke laut lepas, konsep kamar mandi yang sedikit terbuka. Bergegas aku berganti pakaian, persiapan untuk berenang dan bermain air, sekaligus mencoba kamera air yang baru kubeli menjelang ke sini. Keluar dari kamar sebelum menuju tempat turun untuk ber snorkling, aku melewati tempat makan dan terlihat teman2 satu rombongan sedang berkumpul, ternyata mereka sedang menikmati snack yang sudah disiapkan, aku tak ketinggalan mencicipi pisang goreng, kue donat dan menikmati secangkir teh, tak berhenti ocehan mereka mengenai perjalanan panjang yang sudah dilewati dan akhirnya sampai di sini.
Banyak yang dilakukan di pantai Ora, seperti yang aku lakukan sore ini, sekedar bermain air di bibir pantai, snorkling sambil mengambil beberapa gambar dari coral dan ikan, naik kano di sekeliling eco resort bahkan dengan hanya duduk santai kita sudah bisa menikmati kebeningan air laut yang menyuguhkan keindahan dalam lautnya.
Banyak yang dilakukan di pantai Ora, seperti yang aku lakukan sore ini, sekedar bermain air di bibir pantai, snorkling sambil mengambil beberapa gambar dari coral dan ikan, naik kano di sekeliling eco resort bahkan dengan hanya duduk santai kita sudah bisa menikmati kebeningan air laut yang menyuguhkan keindahan dalam lautnya.
Tak terasa hari mulai gelap, sayang sore ini rada mendung sehingga cahaya sunset tidak sempurna, aku beranjak ke kamar untuk bersiap menyantap makan malam yang sudah disediakan oleh pihak resort.
Selesai makan, briefing sebentar dan mata serta badan mengisyaratkan untuk istirahat, mengingat besok masih banyak aktifitas yang akan dilakukan.
Selesai makan, briefing sebentar dan mata serta badan mengisyaratkan untuk istirahat, mengingat besok masih banyak aktifitas yang akan dilakukan.
Bangun pagi, membuka jendela kamar, aku masih bisa melihat bulan yang akan menghilang karena berganti pagi. Pemadangan coral di kebeningan Ora semakin indah di pagi hari. Sambil menunggu waktu sarapan aku mengambil beberapa foto di area belakang resort. Setelah sarapan, aku dan rombongan segera menuju ke dermaga, speedboat sudah siap mengantar ke Pulau Tujuh. Dari namanya sudah bisa ditebak kalau pulau yg ada berjumlah tujuh, tapi itu dulu. Sekarang pulau nya sisa enam karena salah satu pulau nya tenggelam.
Perjalanan sekitar 45 menit melalui laut lepas, speedboat bergerak melambat, ternyata kegiatan di awal adalah snorkling. Terumbu karang yang kita lihat lebih bagus lagi dan guide mengingatkan kepada semuanya untuk tidak menginjak terumbu karang. Snorkling selama satu jam tidak terasa sama sekali, tetapi perjalanan harus dilanjutkan.
Tujuan selanjutnya adalah sebuah pantai di salah satu Pulau Tujuh, pantai yang berada di pulau tidak berpenghuni mempunyai pasir putih yang halus dan gradasi warna yang indah, jika ombak datang nampak deburan nya sedikit berwarna merah muda, bermain air sambil mengambil beberapa foto dilakukan di sini sampai makan siang tiba. Bekal yang sudah dibawa sejak berangkat dibuka di sini. Menu ikan goreng, sayur kacang dan sambal sangat menggugah selera sehabis melakukan aktifitas yang cukup menguras tenaga.
Selesai menghabiskan makan siang perjalanan kita lanjutkan kembali. Menuju sebuah tebing yang tinggi dan bebatuan kecil di sisinya, tempat ini dinamakan Hatukanita, awalnya aku juga kurang tahu apa yang akan kita lakukan lagi di sini, oh ternyata sesi pemotretan dengan menaiki kano serta latar belakang tebing, secara bergantian seluruh peserta dalam rombongan diambil beberapa gambarnya, memang sebuah perpaduan yang indah dari hasil foto yang didapat, sementara menunggu giliran, aku mengambil beberapa foto tebing dengan bebatuan yang kokoh.
Sesi foto berakhir, speedboat bergerak kembali tetapi tidak terlalu cepat dan hanya sedikit berbelok di belakang tebing, dari kejauhan nampak semacam joglo di atas air, tujuan kita ke sana. Speedboat merapat dan semua turun ke dalam air yang tidak terlalu dalam, menuju sebuah goa yang ada di tebing, Goa Kelelawar. Lobang goa adalah kikisan ombak tanpa ada campur tangan manusia, sungguh menakjubkan, aku masuk sampai ke dalam ujung goa, dan melihat ke atas. Nampak banyak kelelawar beterbangan di dinding batu tebing dan samar terdengar suara nya yang seperti anak kecil sedang menjerit.
Kegiatan hari ini masih dilanjutkan dengan melakukan trecking di suatu pulau yang diberi nama Hatu Holo, awalnya ketika melihat ketinggian yang akan ditempuh sebagian peserta rombongan berpikir pikir untuk ikut, tapi akhirnya memutuskan untuk mencoba mendaki semuanya, cukup melelahkan juga sampai semua mandi keringat, tetapi dengan semangat karena penasaran akan apa yang akan kita lihat, akhirnya sampai juga di atas puncak bukit. Wow…sungguh indah itu yang terdengar dari salah satu teman yang sudah sampai duluan. Dari ketinggian ini, terlihat sebuah pulau kecil di tengah laut lepas dan deburan ombak di sekeliling nya memberikan suguhan pemandangan yang membuat kita lupa akan rute yang telah kita jalani tadi.
Saat nya turun dari ketinggian, tidak terlalu sulit dibanding saat naik tadi. Semua mendapat angin segar karena diberi tahu bahwa sesampainya di bawah sudah disiapkan kelapa muda yang dipetik langsung dari pohon yang ada di pulau tersebut, segar sekali air buah kelapa asli. Menikmatinya sambil bercanda dengan anak anak kecil yang tinggal di pulau tersebut. Berikutnya satu tujuan lagi sebagai penutup kita di ajak ke mata air belanda, di mana mata air yang merupakan air tawar berasal dari gunung dan bertemu dengan air laut di bibir pantai. Begithu sampai, semuanya berlari ke arah air tawar karena ingin membasuh seluruh badan yang sudah seharian terkena air laut dan keringat. Mata air ini dingin sekali airnya dan sangat nyaman, di samping berendam, kita juga bermain air melepas semua kelelahan atas perjalanan sepanjang hari ini
Tak terasa hari sudah mulai gelap, saat nya kembali ke Resort. Yang terbayang adalah keindahan yang telah kita dapat dan perut sudah mulai keroncongan karena juga sudah hampir waktunya makan malam. Selepas makan malam, segera istirahat, mengingat besok pagi kita sudah harus balik pulang dengan membawa kenangan yang indah tentang sebuah resort yang berada di teluk dengan kebeningan air yang tiada tara. I love Ora Beach
Bookmark buat tahun depan, ntar nyontek itin ama cp nya yaa koh hahahah
boleh banget Maz, kapan nih ketemuan lagi ama temen2 blog, ajak ajak ya…
badannya lebih berisi yang skrg ya.. 🙂
wah…dulu berarti kurusan ya Dhan…