Salam dari kota Surabaya hehe…kenapa kok aku bilang begithu, karena perjalanan ke air terjun ini dimulai dari Surabaya.
Okay aku cerita sekilas tentang Madakaripura ya all travellers, air terjun ini terletak di Kecamatan Lumbang, Probolinggo. Mungkin belum se popular Gunung Bromo, padahal merupakan tempat wisata yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Semeru. Konon ceritanya air terjun ini merupakan area meditasi paling akhir Patih Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit yang terkenal dengan Sumpah Palapa nya.
Sekarang saat nya aku memulai perjalanan ke sini ya, berangkat dari Surabaya dengan mobil sewaan, menuju Tongas. Sampai pertigaan Tongas sudah ada petunjuk ke arah Air Terjun Madakaripura. Dari pertigaan tersebut, kurang lebih 30 menit kita melewati jalan sedikit berkelok kelok.
Sampailah kita di depan pintu masuk, yang dari kejauhan sudah nampak Patung Besar Patih Gajah Mada dalam posisi duduk sedang melakukan meditasi.
Sampailah kita di depan pintu masuk, yang dari kejauhan sudah nampak Patung Besar Patih Gajah Mada dalam posisi duduk sedang melakukan meditasi.
Untuk mencapai air terjun yang utama, kita harus berjalan masuk ke dalam sekitar 20 menit, tapi meskipun waktunya tidak terlalu lama harus mempersiapkan diri dengan menggunakan sandal yang tidak licin dan siap untuk basah kuyub, meskipun ada penyewaan jas hujan tapi malah tidak excited kalau tidak terkena air langsung. Hanya berjalan sedikit masuk ke dalam, di depan mata sudah nampak pepohonan yang rimbun dan hijau.
Jalan yang dilewati adalah sepanjang aliran sungai yang ada di sana, sehingga beberapa kali kita harus menyeberang sungai kecil bebatuan, terkadang arus nya cukup kuat. Oiya hampir lupa, untuk masuk ke dalam kita bisa didampingi pemandu lokal yang siap membantu saat kita menyeberangi sungai, tapi jangan lupa untuk melakukan deal harga di depan, jangan sampai kena pungli setelah kembalinya.
Setelah berjalan sekitar 10 menit sudah terdengar suara air dan percikan nya seperti hujan gerimis, dan samar samar beberapa air terjun sudah nampak, sehingga semakin semangat untuk segera bisa sampai di pusat nya.
Nah, nggak berapa lama pemandu mengingatkan aku untuk berhati hati karena akan melewati percikan air dari atas yang mengucur cukup deras dan akan membuat badan basah. Hal itu tidak menciutkan niat, malah ini kesempatan untuk bermain air dan merasakan segarnya air murni dari gunung.
Badan basah kuyub terbayar dengan apa yang aku lihat ketika sudah melewati guyuran air deras, 3 tetesan air yang mengucur deras dari sisi tebing bisa masing masing membentuk bagian nya dan pastinya membuat aku berdecak kagum.
Sekarang bagian jalan yang paling sulit untuk mencapai Air Terjun yang terbesar, karena kita benar benar harus menaiki dinding tebing yang rada tinggi dan kadang batu pijakan nya licin. Nggak usah takut, sesulit apapun tetap masih bisa dilewati kok, karena kalau tidak berani naik justru akan rugi sendiri karena akan kehilangan moment untuk melihat keindahan alam yang sangat indah di sini
Finally selesai juga perjalanan kita di Air Terjun Madakaripura, sebuah kenangan yang berbekas menghilangkan rasa capek yang sudah kita rasakan sebelum nya…