seringkali bertanya ke beberapa orang “suka liat sunrise apa sunset?” tapi dalam hati justru tersenyum, karena jawaban aku malah suka liat keduanya
Sudah beberapa hari aku jadi penghuni pulau yang banyak disebut orang Pulau Dewata, mondar mandir ke sana ke mari tapi bukan nya tanpa tujuan, banyak hal yang bisa dilakukan di pulau yang memang jadi salah satu surganya para turis, baik domestik maupun mancanegara. Termasuk sore ini aku merencanakan untuk menikmati sunset yang sempat beberapa kali tertunda karena cuaca awal tahun sedikit kurang bersahabat. Beberapa pilihan lokasi untuk melihat matahari terbenam aku cari dari internet, sampai pada akhirnya aku tertambat pada satu nama MOONLITE Kitchen and Bar yang berada di kawasan Seminyak, tepatnya di Jalan Abimanyu (Dhyana Pura).
Aku melirik jam tangan, jarum pendek berada di tengah antara angka 4 dan 5, berarti masih setengah lima, sunset di Bali biasa sekitar 18.30 masih ada waktu sekitar 2 jam, sengaja aku turun dari taxi tepat di jalan besar pertigaan Dhyana Pura. Jalanan sore ini masih tidak terlalu ramai, sebagian turis lalu lalang, aku melintas sambil menikmati pemandangan pernak pernik toko yang menjual souvenir dan beberapa cafe resto yang masih belum banyak pengunjung. Persis di penghujung jalan ketika mataku melihat hamparan pantai, bertepatan terlihat papan nama Moonlite.
Aku naik ke lantai 5 menggunakan lift, begitu pintu terbuka, seorang gadis cantik berpakaian hitam menyambut dengan ramah, menanyakan apakah sudah melakukan reservasi? Aku mengangguk sambil menyebutkan nama.
Sebelum menuju ke tempat duduk, aku melayangkan pandangan ke sekeliling, tempat makan ini luas juga, terbagi menjadi 2 bagian, terbuka dan tertutup.
Bagian yang tertutup berada di sisi dalam, didominasi warna coklat hitam terlihat elegan, di bagian tengah ada meja bar yang cukup besar.
Sedangkan bagian yang terbuka, merupakan tempat favorit yang mesti direservasi saat mau melihat sunset, hampir semua tempat duduk di sini bisa secara langsung menyaksikan fenomena keindahan alam tersebut. Bagian ini lebih didominasi dengan warna hitam dan yang menarik adalah tatanan gelas kaca yang terlihat kontras dan menambah keindahan tempat tersebut.
Puas berkeliling aku akhirnya duduk di bangku yang sudah disediakan, terbayang betapa romastisnya jika di depanku ada sosok yang aku sayang, terus kita berdua duduk memandang matahari yang akan tenggelam, walahhhh kok malah ngelamun nggak penting hehe…mending pesan makanan aja sambil liatin pasangan muda di depan aku yang lagi asik bercengkrama.
Beberapa menu aku pesan, mulai dari makanan pembuka sampai penutup, maklum aku berpikir akan punya waktu yang lama di sini dan memang ngerasa betah sih sejak awal masuk. Sengaja aku bilang sama waiter bahwa makanan dikeluarkan bersamaan tidak masalah tapi buat dessert nya belakangan. Sambil menunggu makanan yang aku pesan datang ternyata mbak cantik meletakkan sepiring krupuk dengan warna yang berbeda beda.
Sebagai pelengkap rasa segar aku memesan dua macam minuman sekaligus hehe…maklum tahu sendiri khan aku habis jalan kaki dari ujung ke ujung
Begitu krupuk di piring habis, segera dengan sigap piring kosong tersebut diganti dengan makanan pembuka yang aku pesan, sedikit agak terperangah karena pas liat isi penganan yang diletakkan di meja, porsinya mantab juga, tapi tenang, masih mampu kok pikir ku. Jadi makanan pembuka ini judulnya Mixed BBQ Platter yang isi dalamnya merupakan campuran Bebek, Ayam dan Daging
Ternyata benar khan, semua yang ada di piring dalam waktu yang tidak terlalu lama sudah berpindah ke dalam perut aku, tapi jadi deg degan juga karena makanan utama yang aku pesan tadi sudah pasti porsi besar, liat aja dari nama sudah kebayang Grilled Marinated Ribeye (300g), Coriander Butter, Black Pepper Sauce, dan sesuai dugaan makanan yang dikeluarkan cukup mengundang selera, harum bakaran daging dengan aroma sauce masuk ke dalam penciuman aku. Yummy…
OMG…kenyang juga nih, untungnya aku udah bilang dari awal kalau pesanan dessert jangan dikeluarkan langsung, sehingga aku masih bisa sedikit bernapas sambil memandang langit yang mulai sedikit lebih gelap dibanding tadi, atau pertanda langit malu melihat nafsu makan aku yang terlalu berlebihan hehe…Setengah jam kemudian menjelang sunset tiba aku melambaikan tangan sebagai tanda kepada waiter untuk menyajikan makanan penutup. Awalnya aku hanya memesan Crispy Banana Kremes, tapi karena rekomendasi dari sang waiter bikin ngiler, jadi tanpa berpikir lama aku mengganguk tanda setuju untuk mencicipi Bali Chocolatte & Chilli Brownies
Beneran nggak nyesel nyobain Chilli Brownies nya, karena bayangin aja kue coklat itu ada rasa sedikit pedas, pokoknya recomended banget
Yang ada sekarang aku duduk terdiam, menempel pada sandaran kursi yang nyaman, sambil menerawang ke langit yang mulai semakin gelap dengan cahaya matahari yang sudah mulai menguning. Pertanda sunset yang aku tunggu sebentar lagi akan menunjukkan kesempurnaan nya. Tak berapa lama aku beranjak dari tempat duduk, mendekati pinggiran kaca, memandang laut lepas yang ada di depan aku, dan mengucap syukur atas kesempatan untuk melihat sunset dengan lokasi yang memang tidak salah pilih dari sejak awal. I love it…
Matahari benar benar menghilang, langit gelap diterangi dengan cahaya bulan, rasanya hati ini sulit diajak untuk beranjak, hanya kenangan tersisa yang tak bakal terlupakan.
MOONLITE Kitchen And Bar
Jalan Abimanyu (Dhyana Pura)
Seminyak
Bali – 80361
Telepon: +62 361 737755
Email: reservations@moonlitebali.com
Follow juga Sosial Media nya:
Facebook: Moonlite Kitchen and Bar
Twitter: @MoonLiteBali
Intagram: moonlitebali