Yakin, Kamu pasti BISA

10
398
Gili Lawa Darat
Gili Lawa Darat

Tidaklah mudah meyakinkan seseorang untuk ikut mendaki bukit, padahal sudah jelas jika sampai puncaknya, kita akan bisa melihat keindahan yang tiada tara.

Entah sudah berapa kali aku membujuk teman teman ku untuk ikutan mendaki Gili Lawa Darat yang ada di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur. Ini kali ke empat aku ikut trip dengan rute yang sama, tapi yang berbeda sekarang salah satu lokasi wisata yang dikunjungi adalah Gili Lawa Darat. Terasa sayang jika aku tidak berhasil meyakinkan, agar teman bisa naik sampai ke puncak dan bakal menyaksikan keindahan yang pastinya bikin kita berdecak kagum, walaupun jujur akupun belum tahu seperti apa.

Kapal yang kami tumpangi terus melaju, dari kejauhan mulai nampak samar samar perbukitan Gili Lawa Darat, semakin dekat semakin jelas, dan aku bisa melihat jalur trekking yang bakal kita lewati, melihat kondisi jalanan tersebut justru salah satu teman langsung bilang nggak ikutan naik. Wah ini bahaya pikir ku, karena bisa bisa yang lain juga bakalan memberikan opsi sama. Segera aku membuka forum pembicaraan kembali dengan beberapa tawaran yang mungkin bisa menimbulkan semangat yang lain untuk tetap ikutan mendaki.

Gili Lawa Darat
Jalur Pendakian terlihat dari kejauhan

Salah satu awak kapal mulai menurunkan jangkar, sedangkan awak kapal lain nya menyiapkan perahu sekoci yang mau mengantar kita ke bibir pantai di pinggiran bukit. Syukurlah masih ada 8 orang termasuk aku yang mau berjuang bareng mendaki Gili Lawa Darat dengan tawaran akan jalan santai dan tidak memaksakan diri untuk cepat sampai.

Okay kita semua sudah siap buat mulai mendaki, tanjakan awal memang lumayan kemiringan nya, tapi untungnya jalanan setapak yang merupakan campuran pasir padat dan bebatuan ini tidak terlalu licin karena memang cuaca sedang mendukung banget alias panas terik. Aku mendahului teman teman yang lain dengan berlari kecil, dengan tujuan supaya aku bisa mengambil gambar mereka dan memberikan waktu untuk istirahat, alhasil begithu aku memberikan aba aba untuk berpose, semuanya siap action meskipun terlihat dari kejauhan kalau napas mereka masih belum stabil.

Gili Lawa Darat
Di sini semuanya bermula
Gili Lawa Darat
Foto bersama untuk alasan supaya bisa istirahat

Makin mendekati puncak bukit, tantangan tanjakan semakin terasa berat, kita harus memilih batuan yang akan dipijak supaya bisa lebih mudah naik dan tidak terpeleset. Tapi sesuai dengan usaha yang dilakukan, apa yang kita lihat juga semakin bagus, gugusan bukit nan hijau, dari kejauhan juga nampak hamparan lautan berkilauan diterpa sinar matahari. Semua seakan mendapat energi tambahan untuk bisa segera sampai di puncak bukit.

Gili Lawa Darat
Gundukan Bukit yang hijau bikin mata segar

Yakin, kamu pasti BISA. Finally, semua bisa membuktikan kalimat tersebut, dimana tak satupun yang tertinggal, dengan wajah merah dan berpeluh keringat sampai di puncak bukit Gili Lawa Darat, senyum mengembang dan decakan kagum tak terlewatkan ketika melihat keindahan yang sungguh sangat sulit untuk diungkapkan dengan kata kata. Akupun membantu untuk mengambil gambar masing masing dari teman, supaya semuanya mendapat kenangan yang membekas dan setidaknya sebagai apresiasi dari apa yang telah dicapai. Ingin rasanya berlama lama duduk di puncak bukit sambil merasakan semilir angin yang menerpa.

Gili Lawa Darat
Pose di puncak bukit

Oiya, selain spot foto dengan latar belakang laut lepas, di puncak bukit Gili Lawa Darat ada satu lokasi foto yang menarik juga, meskipun ini boleh dibilang hasil iseng dari teman teman yang sampai di sini sebelum nya, dimana ada tumpukan batu dari berbagai ukuran yang disusun ke atas dan tidak hanya satu tumpukan, melainkan ada beberapa, dan alhasil aku bersama teman teman membuat beberapa tumpukan baru.

Gili Lawa Darat
Tatanan batu di atas bukit

Puas berada di puncak bukit dan memperhitungkan waktu yang berjalan terus, terlihat matahari mulai turun, kita memutuskan untuk kembali, untungnya jalur yang dilewati berbeda dengan saat naik tadi, jalanan tidak terlalu tajam kemiringan nya, dan pemandangan yang kita lihatpun berbeda. Perlahan tapi pasti, sambil berlari kecil menuruni bukit Gili Lawa Darat, sesekali kita berhenti untuk mengambil gambar dan mengabadikan moment moment kecil yang jadi kenangan.

Gili Lawa Darat
Sisi lain keindahan Gili Lawa Darat
Gili Lawa Darat
Jalanan menurun setelah sampai di puncak
Gili Lawa Darat
Jalanan menurun disuguhi keindahan

Kurang lebih total waktu yang kita habiskan mulai dari awal naik sampai kembali ke bawah sekitar hampir 2,5 jam, tapi lamanya waktu tak terasa sama sekali, kita semua terbuai akan nikmat yang diberikan oleh alam dan bisa kita rasakan tanpa harus membayar apapun, seperti hangat nya mentari, hembusan angin yang membuat kita terhanyut, dan tentunya tak lupa untuk mengucap syukur atas segalanya, dan semakin menyadarkan kita kecil dibandingkan apa yang ada di alam semesta.

Gili Lawa Darat
Akhirnya balik lagi nih ke darat

Sayang nya, semua keindahan di atas, sedikit banyak terusik oleh sampah yang berserakan seperti ini, terlihat saat aku sampai di bawah dan hendak kembali naik ke kapal boat yang telah menunggu. Apa yang telah diberikan oleh alam, sehingga balasan yang diberikan oleh manusia seperti ini? Sebuah catatan buat semua yang telah mendapatkan keindahan, aku menghimbau saja agar kalian semua jangan meninggalkan sampah seperti ini, apa salahnya membawa sampah sementara di masing masing tas kita dan membuang pada tempatnya.

Gili Lawa Darat
Sampah berserakan

Akhir kata dari cerita pendakian aku bersama teman teman yang telah berhasil sampai di puncak Gili Lawa Darat adalah mengingat semua yang indah dan berharap semoga buat semua yang sempat mampir kemari, tidak lagi menemukan sampah saat hendak kembali ke kapal masing masing.

Gili Lawa Darat
Kembali ke kapal

10 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here