Famtrip Blogger 2017 buat #SemarangHebat

Asikkkkk… aku terpilih menjadi salah satu peserta Famtrip Blogger Telusur Pesona Deswita Semarang 2017 yang bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang dan BP2KS dari tanggal 5 – 7 Mei 2017. Pemberitahuan disampaikan oleh Kak Eka yang punya blog www.ceritaeka.com bahwa aku akan bergabung dengan beberapa blogger kesayangan, bikin aku happy banget. Kembali teringat setahun yang lalu dalam acara yang sama tapi berbeda konsep tentunya dengan tahun ini.

Sekitar pukul 09.00, aku sampai di tempat makan Soto Ayam Khas Semarang Pak Man, lokasi yang menjadi meeting point bagi semua peserta Famtrip Blogger 2017. Begitu masuk ke dalam, ada wajah yang familiar dan terlihat lebih kurusan tapi tetap segar karena ybs memang sengaja melakukan diet yaitu kak Wira (www.wiranurmansyah.com) yang sekarang mulai sibuk dengan Vlog nya. Selain itu aku berkenalan dua wajah baru yang cantik nan jelita yaitu Mia (www.jejakjelata.com) dan Oline (www.catatanoline.web.id). Sambil menunggu teman yang lain nya, aku segera memesan soto ayam 2 porsi dan 3 bakso tahu goreng (upssss banyak amat sih makan nya hehe). Tak lama setelah aku menghabiskan pesanan makanan, beberapa teman yang lain pada berdatangan, sehingga suasana di ruangan makan semakin ramai oleh celotehan para blogger yang saling kenal dan melepas kangen.

Setelah semua peserta selesai menikmati Soto Ayam yang enak banget, menyempatkan berfoto bareng di depan Soto Pak Man. Selanjutnya kami semua masuk ke dalam bus yang dikawal oleh mobil Polisi Pariwisata untuk menuju Goa Kreo yang menjadi destinasi awal di hari pertama Famtrip Blogger 2017. Setahun yang lalu aku berkunjung ke sini juga, tapi ketika membaca itinerary yang diberikan minggu lalu, ada tertulis “Atraksi Feeding Monkey”, membuat aku makin “excited” sebenarnya atraksi apa yang bakal disajikan. Sesampai di parkiran Goa Kreo, beberapa teman yang baru pertama kali ke sini segera turun dari bus dan mengambil gambar.

Sambil memperhatikan tingkah monyet yang hampir menyerupai tingkah laku manusia, kita semua saling mengurai tawa. Persiapan atraksi feeding monkey yang dimaksud ternyata adalah Panjat Pinang, sebagai pesertanya adalah monyet yang ada di sana. Lucu juga kalau diperhatikan, karena awalnya tidak semua monyet mau langsung naik melalui tali yang sudah disiapkan dengan beberapa gantungan makanan dan minuman, terkesan mereka juga memiliki rasa takut akan ketinggian. Tapi akhirnya setelah kurang lebih 30 menit berlangsung, atraksi ini semakin seru dan sangat menarik untuk ditonton. Oiya karena sekarang hari Jumat, maka peserta yang mempunyai kewajiban untuk menunaikan Ibadah Sholat Jumat dipersilakan, sedangkan yang lain nya meneruskan jalan jalan untuk mengexplore Goa Kreo lebih ke dalam lagi. Di sini aku bersama Richo (www.richotraveling.com), Lenny (www.len-diary.com), Titi (www.parah1ta.com) menyempatkan untuk mengambil foto bersama dengan background Goa Kreo, hal yang sama kami lakukan di tahun kemarin saat berkunjung kesini.

Tak terasa ketika aku melirik jam tangan, terlihat hampir pukul 1 siang, semua teman blogger sudah berkumpul di parkiran kembali, kami segera melanjutkan perjalanan menuju ke Dermaga Waduk Jatibarang, yang mana kita semua akan bersantap siang disana. Perjalanan tidak memakan waktu yang lama karena memang dermaga ini tidak terlalu jauh dari Goa Kreo.

Perut sudah mulai keroncongan ketika kita semua sampai di lokasi, untunglah makanan dan minuman sudah dipersiapkan semuanya, sehingga bias langsung dilahap. Menu Ikan Goreng, Ikan Bakar, lalapan sayur dan sambal yang pedasnya mantab, benar benar menggugah selera makan kami semua. Minuman air mineral, es teh dan es buah menjadi pendamping yang sempurna. Sambil bercanda kami tak berhenti mengunyah, semua makanan yang dihidangkan kami berusaha habiskan, tapi tetap juga tak mampu karena memang porsinya banyak sekali. Selesai makan kami para blogger mohon pamit dengan warga setempat yang telah menyediakan semuanya, kali ini The Nit (www.nitasellya.com)mewakili kami semua untuk mengucapkan terimakasih.

Sebelum meninggalkan lokasi Waduk Jatibarang, tak lupa kami mengambil gambar dengan latar belakang Dermaga yang terlihat banyak perahu speedboat bersandar. Ada kejadian lucu pada saat sesi foto di sini, karena Pungki (www.pungkyprayitno.com) ingin mengabadikan moment ini versi “boomerang” dengan meminta bantuan salah satu kakak yang mengambil foto, entah kenapa sampai beberapa kali kami berpose, tapi gagal alias tidak terekam, sampai akhirnya Aryana (www.aryanatarazqi.com) turun tangan untuk mem “boomerang” kan kami hehe…

Telusur Pesona Deswita Semarang 2017 melanjutkan perjalanan menuju Desa Wisata Jatirejo, sebuah desa yang sangat asri dan tertata rapi. Beberapa kali mendapatkan penghargaan atas prestasi yang telah diraih. Jalanan masuk ke dalam sangat tertata rapi dengan kiri kanan banyak tanaman obat yang memang dibudidayakan. Kami juga mencicipi berbagai macam snack tradisional yang sudah disiapkan serta minuman es kolang kaling.

Sajian minuman kolang kaling yang tadi disajikan kepada kami, merupakan hasil olahan dari desa Jatirejo, jadi proses pembuatan kolang kaling mulai dari awal buah sampai siap dimakan bisa dilihat langsung di sini. Kami diberi kesempatan untuk mencoba membuat “gepeng” kolang kaling yang akan direndam sebelum dikonsumsi. Tak mau kehilangan kesempatan ini, Rere (www.atemalem.com) segera menempatkan diri untuk menjadi “sukarelawan” penggepeng buah kolang kaling.

Keseruan kami masih berlanjut sore ini, dan kali ini kami semua diajak untuk menikmati dan menjajal olahraga ekstrem yang diberi nama Trabas. Dimana yang bisa mengendarai motor trail boleh membawa nya sendiri, sedangkan yang tidak bisa naik motor termasuk aku dipersilakan untuk bonceng teman teman dari Desa jatirejo. Jalanan setapak yang terlihat kecil tidak menjadi halangan untuk motor trail melaju kencang, aku sesekali memejamkan mata karena ngeri kalau jatuh, tapi permainan yang memacu andrenalin ini memberikan pengalaman yang sangat berkesan. Sayangnya karena kondisi cuaca yang kurang bagus, seharusnya kita bisa berhenti persis dekat perairan Waduk Jatibarang, terpaksa harus berhenti di atas ketinggian. Seperti biasa kami mengabadikan moment berharga tersebut dengan melakukan foto sesi bersama.

Tak terasa hari menjelang sore, kami semua harus segera kembali ke hotel, karena persiapan untuk acara nanti malam di Balaikota Semarang. Nah ketika mengambil foto bersama disini aku baru melihat dengan jelas teman blogger dari Makasar yang terlambat datang dan baru bergabung yaitu Daeng Ipul (daenggassing.com), penampilan nya sangat cool dan sudah kondang diantara teman blogger yang lain nya. Foto session sudah selesai, kami semua pamit kepada warga Desa Jatirejo dan berterimakasih atas sambutan yang sangat hangat selama di sana.

Perjalanan menuju hotel kami manfaatkan untuk istirahat sejenak, sebagian peserta ada yang masih semangat bercerita, sedangkan sebagian termasuk aku langsung tepar tanpa sadar sudah di parkiran depan hotel. Sampai lobby hotel sebelum masuk kamar, kami dikasi tahu bakal sekamar dengan siapa dan sekaligus dibagiin kunci kamar. Nah yang “beruntung” sekamar dengan aku karena bakal mendengar konser ngorok kali ini adalah Zia (www.zulhaq.com), maafkan daku yo mas, kadang hidup tak bisa memilih hahaha…

Hanya sekitar 1,5 jam waktu yang diberikan untuk beristirahat di kamar dan sekaligus mandi. Kita semua sudah harus berkumpul di tempat makan dari Hotel Pandanaran dan bersiap untuk menuju Balaikota Semarang untuk menyaksikan acara Semarak Kidung Gempita yang merupakan konser akbar dengan konduktor, pemain musik, dan penyanyi asli dari kota Semarang dengan prestasi sudah sampai tingkat Internasional.

Acara berlangsung sangat meriah, banyak pejabat yang hadir dan juga para undangan baik dari domestik sampai mancanegara juga banyak yang hadir. Semua menikmati sajian musik yang disampaikan dengan sangat apik, beragam lagu mulai dari lagu tradisonal, Indonesia, China, India, sampai lagu kekinian semua dilantunkan dengan sangat indah dan penuh kehangatan.

Alarm aku berbunyi sekitar pukul 06.00, masih berat rasanya buat membuka mata. Tapi mengingat jam 08.00 semua peserta sudah harus berada di dalam bus, maka aku paksakan untuk segera mandi, bebenah dan sarapan di hotel. Meskipun sedikit rada terlambat, tepat pukul 08.30 bus yang membawa rombongan kami sudah beranjak dari hotel menuju ke Mangrove Tapak yang berada di Kelurahan jatirejo, Kecamatan Tugu. Perjalanan memakan waktu kurang lebih satu jam ketika kami sampai di pelataran parkir Dukuh Tapak.

Semua teman teman blogger turun dari bus dan segera berkumpul untuk sesi perkenalan dengan Pengelola Kelompok Sadar Wisata, mendapat penjelasan secara garis besar apa saja yang sudah dilakukan oleh para pengurus di sini, Kami juga dipersilakan untuk mengenakan topi sebagai pelindung panas selama perjalanan nanti dan berganti sepatu karet supaya sepatu atau sandal kita tidak kotor. Inframe Prima (www.ceritapiknik.com) dan Dimas (www.dimassuyatno.com) yang serius mendengarkan pengarahan dengan memegang handphone

Setelah perlengkapan sudah dikenakan, kami semua menuju perahu boat dengan mesin yang tidak telalu besar, dimana satu perahu bisa diisi kurang lebih 8 orang. Menyusuri perairan yang di sisi kanan dan kirinya mulai terlihat dengan jelas tanaman bakau. Aliran air yang tenang menimbulkan suara gemericik, sehingga aku seakan masuk ke dunia lain yang mengasyikan.

Tidak berapa lama, perahu kami merapat di dermaga kayu, semua teman blogger bergantian turun. Ternyata di tempat ini kami mendapatkan penjelasan yang lebih detail bagaimana cara menanam bakau. Dari keterangan yang disampaikan, di sini ada 3 jenis Mangrove, di antaranya Rizophora yang lazim memang disebut bakau, Avicennia Marina atau lebih dikenal dengan sebutan api api dan satu lagi adalah Bruguiera. Tampak kak Gio (www.disgiovery.com) sedang berada di atas perahu, siap turun untuk mendengarkan informasi yang akan disampaikan.

Sebagian peserta famtrip juga memanfaatkan waktu untuk bergantian mengambil gambar dengan latar belakang bakau. Sebagian yang lain nya meneruskan perjalanan menuju lepas pantai yang menjorok ke arah laut menuju pulau yang diberi nama Pulau Tirang. Aku awalnya juga kaget, ternyata Semarang punya pantai dan bahkan laut lepas. Perahu kembali merapat, tapi kali ini bukan di dermaga kayu melainkan  di pinggiran pasir pantai.

Nah, di Pulau Tirang ini, teman teman blogger mendapat kesempatan untuk belajar sekaligus mencoba untuk melakukan penanaman bibit bakau yang sudah disediakan oleh teman teman dari pengelola Kelompok Sadar Wisata. Bibit yang ditanam merupakan jenis Avicennia, dimana kita harus menggali lobang sedalam 15 cm dan memasukkan bibit api api kedalamnya dan menutupnya kembali dengan rapi. Dengan melakukan penanaman bibit ini, kita sudah melakukan sesuatu yang berguna buat alam dan ekosistem nya termasuk juga manusia lainnya.

Sebelum meninggalkan Pulau Tirang, sesuatu yang sudah jadi kewajiban adalah photo bersama kayak keluarga Cemara, belum lagi demam “boomerang” tak terelakkan. Lihat saja yang berdiri di ujung kanan sampai terpisah dari rombongan adalah Timothy (mixedupalready.com) sedikit terdepak karena aksi boomerang lain nya hehe…

Sebelum mengakhiri kunjungan di mangrove Tapak, kami menyempatkan diri untuk melihat proses penangkapan ikan. Hasil tangkapan ikan ini biasa langsung diperjualbelikan. Sayangnya kita semua tidak bisa membeli dan membawa pulang ikan segar yang pastinya sangat enak buat dikonsumsi.

Dari Mangrove Tapak, kami mampir untuk makan siang dan segera kembali ke hotel. Ada sekitar 1,5 jam waktu yang diberikan untuk bersiap siap. Sebagian peserta memanfaatkan untuk ke took oleh oleh dan sebagian lagi memilih untuk kembali ke kamar dan bersiap mengikuti acara selanjutnya.

Malam ini aku dan semua teman blogger akan menghadiri malam puncak ulang tahun Semarang yang bertajuk Semarang Night Carnival 2017. Tapi sebelum menuju tempat acara berlangsung kami mampir ke Semawis, yang merupakan pusat kuliner Semarang yang menyajikan berbagai makanan khas, seperti Lunpia, sup Ayam tim, Tahu gimbal, Jamu Jum dan es Congli, kami cicipin semuanya.

Sekitar pukul 19.30 kami sudah siap buat meliput jalannya acara Semarang Night Carnival 2017, sambal menunggu acara dimulai kami tak henti hentinya bergantian mengambil gambar. Posisi duduk yang meguntungkan untuk meliput acara ini sedikit terdesak oleh banyaknya teman teman media dan masyarakat yang sangat antusias ingin mengabadikan moment yang terjadi hanya setahun sekali. Tapi hal ini tak mengurangi niat kami semua untuk meliput semuanya dari awal sampai akhir acara.

Tepat pukul 20.00 rombongan Bapak Walikota tiba di tempat acara, melewati jajaran tamu undangan termasuk kami para blogger, sehingga kami satu persatu berkesempatan untuk bersalaman dengan Bapak Hendrar Prihadi. Acara dibuka dengan doa yang dilanjutkan dengan Sambutan dari Bapak Walikota, betapa bangganya kami ketika di tengah tengah sambutan nya, Bapak Hendrar Prihadi memberikan apresiasi kepada kami para blogger yang ikut mensukseskan acara Semarang Night Carnival 2017 melalui jaringan sosial media. Selesai kata sambutan, bersama sama dengan pejabat lain nya, prosesi Semarang Night Carnival 2017 resmi dibuka.

Arak arakan dimulai dengan penampilan Marching Band dari Akademi Militer yang membuat para teman blogger wanita berdecak kagum dan tidak membiarkan mata mereka berkedip barang sejenak. Parada Burung Blekok mengawali pawai Semarang Night Carnival 2017 malam ini, dilanjutkan dengan Devile Kembang Sepatu, tak ketinggalan arak arakan bertema kuliner Semarang. Keragaman di sini ditunjukan dengan penampilan bertema Lampion, yang disambung dengan penampilan dari kota lain di luar Semarang yang ikut memeriahkan pesta malam ini, seperti dari SawahLunto, juga dari mancanegara yaitu Taiwan, Thailand, serta Korea Selatan. Di penghujung acara semua penampil parade muncul kembali, membuat suasana semakin gemerlap, pesta belum usai. Semarang Hebat akan selalu berkembang dan makin maju.

Di akhir acara, kami para blogger mendapat kesempatan lagi untuk berfoto dengan Ibu Walikota dan Ibu Wakil Walikota, dan semakin lengkap ketika sebelum pulang Bapak Walikota Hendrar Prihadi berkenan untuk berfoto bersama dengan kami semua. Terimakasih Pak, semoga Semarang makin hebat dan tahun depan kami bisa berkumpul kembali di sini. Selamat Ulang Tahun Semarang yang ke 470.