Noah’s Barn @ Bandung

5
1750
Hai Gaes, selamat sore menjelang malam. Tapi saat kamu buka blog aku ini mungkin pas pagi lagi jongkok di kamar mandi, atau mungkin pas malam banget gara2 pada nggak bisa bobo hehe…kapan pun waktunya, yang penting sempetin baca ya.
Back to cerita tentang kuliner lagi tapi jangan bosen, karena konsep cafe yang bakal aku ceritain beda ama yang sebelum nya. Nama tempat nya: Noah’s Barn Coffeenery, lokasi pertama dibuka di Jalan Garuda no.39, Andir, Bandung, Jawa Barat. No telpon: +62 22 6013215. Tapi kebetulan banget yang bakal ada dalam blog ini adalah lokasi baru, hitssss khan gaes hehe… Jadi cabang yang ada di Jalan Dayang Sumbi no 2, Dago, Bandung baru dibuka sekitar 2 mingguan. 
Jadi awalnya menurut cerita dari pendirinya, cafe ini akan membawa kita untuk mendapatkan pengalaman ngopi yang beda dari biasanya. Fokus di kopi dengan menawarkan beberapa pilihan kopi lokal dan tentu nya biji kopi pilihan lain nya yang telah di seleksi. di samping itu kita juga bisa menikmati juice dari buah segar, cakes dan snacks. Tetapi dengan dibukanya cabang baru maka mubazir kalau tidak menawarkan makanan yang lain nya, jadi sekarang kalau mampir ke sini, kamu sekalian bisa memesan segala jenis makanan.
Okay, sekarang versi aku gaes, yang berkunjung langsung dan seperti biasa aku melakukan investigasi sekalian mengambil beberapa gambar yang bakal tersaji seperti makanan yang aku pesan hehe…jadi apa bedanya writer ama waiter ya hehehe… Nggak terlalu sulit juga menemukan lokasinya, berbekal petunjuk dari staff yang di outlet lama, aku meluncur. Sekitar pukul 13.30 sudah merapat dan mendapat parkir yang nota bene sudah cukup padat, padahal lahan parkir yang di sediakan sudah cukup besar, dan ini juga lewat dari jam makan siang, jadinya penasaran juga kok masih rame. Di depan bangunan rumah besar yang didominasi warna abu abu, sudah bisa dilihat tulisan nama cafe ini.
Yukkk kita masuk ke dalam gaes, jangan diem termenung di parkiran. Nanti dikira jukir atau petugas security. Nuansa warna coklat menjadi dekorasi dari ruangan depan merupakan tempat duduk bagi kita yang nggak merokok, persis di depan pintu terdapat meja besar yang di atasnya ada semacam gelas berbentuk kotak rada besar, terkesan unik juga. dan ternyata setelah aku tanya kepada team dari cafe ini yang bernama Guido, gelas itu adalah salah satu proses dari pembuatan minuman kopi yang dihasilkan dari tetesan air kopi, dan setelah jadi dimasukkan pendingin. Ybs menyarankan untuk dibawa saat kita sedang melakukan perjalanan jauh dan siapa tahu di jalan butuh minum kopi. Kopi dingin dalam kemasan sudah tersedia dan bisa kita beli selama persediaan masih ada.
Oiya, aku lupa bilang kalau pas masuk tadi semua tempat duduk di bagian non smoking dan ada colokan listrik sedang penuh, jadi aku terpaksa menunggu sambil duduk di sisi bar yang bisa melihat  langsung team dari cafe menyiapkan segala jenis minuman, asik juga sih. Sembari ngobrol dengan Guido, disarankan untuk memesan kopi yang dibuatkan langsung oleh ybs, sok mengerti tentang taste kopi, karena gengsi khan gaes sudah bergaya ala ala penikmat kopi asli alias kopi tubruk. Alhasil kepala manggut manggut dan pasrah dibuatin kopi yang judul nya Pour Over, keren khan namanya tapi rasanya pait dan sedikit ada asam nya. yang aku salut adalah proses pembuatan minuman ini penuh dengan kesabaran. Btw aku curi2 buat motret sang pembuat minuman dan hasil kopi nya.
Tuh kopinya gaes, nggak kebayang bakal muncul minuman seperti itu, tapi aku yakin bagi orang yang mengerti tentang kopi pasti akan puas menikmati nya. Berhubung masih belum juga mendapat duduk yang sesuai dengan keinginan, jadi aku jalan berkeliling. Dari bar posisi aku sekarang terlihat tulisan nama cafe ini menempel di dinding, bagian depan ada beberapa tempat duduk yang bisa di adjust sesuai dengan kebutuhan jumlah pengunjung yang datang berkelompok.
Selain ruangan yang khusus buat yang tidak merokok tentunya ada juga yang disediakan untuk para pengebul ria hehe…dan nuansanya beda banget dengan bagian depan, konsepnya okay banget. Letaknya ada di bagian belakang dan dipisahkan oleh koridor yang merupakan lokasi kasir dan di balik nya ada toilet.

Mari kita ke belakang, tapi bukan ke toilet hehe…kebiasaan jaman kecil di sekolah kalau pas kita mau ke toilet selalu bilang ama gurunya, pak atau bu ijin ke belakang dulu ya. Surga buat para smokers ternyata okay juga, karena nuansa warna hijau alias go green sangat nampak, meskipun belum sepenuhnya jadi tapi sudah layak banget untuk digunakan, kelihatan nya kalau nanti ke sini lagi bakal ada kolam ikan diantara pepohonan, tempat duduk nya pun juga beda dengan yang di dalam, di sini dibuat lebih santai.

Finally aku dapat duduk dan segera memesan makanan, selain sudah lapar takutnya juga selera makan aku keburu hilang hehe… Waiter aku panggil dan tanpa basa basi sambil melihat menu, beberapa makanan mulai pembuka, utama dan penutup terucap dari mulut manisku cuit cuit… Sebagai pembuka aku memesan Caesar Salad with Prawn, porsinya cukup besar, kalau buat cewek cewek yang bergaya diet bisa sharing, begitu juga yang lagi dinner berdua pacar bisa menambah kemesraan karena sepiring berdua hehe…
Puas menikmati salad yang dari segi rasa taste nya enak juga, aku lanjutkan dengan meminta untuk mengeluarkan makanan utama, pesanan aku Rollade Chicken. Kira2 seperti ini kalau diungkapkan dengan kata kata, daging ayam yang dibentuk seperti sosis trus diletakkan di atas mash potato yang lezat dan dicocolin ke saus buatan homemade dari chef nya serta ada tambahan wortel yang bukan sembarang wortel, tapi sudah dipotong kotak kotak panjang dan rasanya kecut kecut enak githu. Sebagai pendamping, minuman yang aku pesan adalah Red Berries Ice, supaya nggak ngerasa “neg” aja. Btw pada ngerti khan ya neg itu apa hehe…karena berusaha nyari kosa kata yang wajar kok nggak kepikir hehe…
Wow…kenyang juga nih, tapi udah terlanjur pesan dessert dan tengsin donk kalau mau dibatalin hehe, jadi aku bilang minta waktu sejenak untuk bernapas dan menurunkan makanan. Hidangan penutup merupakan rekomendasi dari staff yang melayani aku tadi, Molten Cake judulnya. Bentuknya hampir sama dengan beberapa cafe lain yang menjual kue ini, cake coklat yang hangat dan kalau dipotong langsung coklat di dalam nya meleleh dan disajikan dengan ice cream vanilla. Pasti pada pernah dah ngerasain, cuma memang tetap beda cara mengemas dan rasanya.

Ngiler khan liat nya, jadi tunggu apalagi. Kalau ke Bandung cafe ini bisa dikunjungi sekalian kalau mau belanja di Dago khan atau pas ada rute di seputaran Dago

Tips dari Akoe :

  • Harus sabar menunggu jika kalian mau datang ke cafe ini, apalagi niat nya nongkrong dan exist pengen tetap nyala gadget nya sehingga butuh colokan hehe
  • Wifi nya cukup ok, sehingga kalau ada yang bertujuan mengajak klien dan presentasi menggunakan internet boleh kemari
  • Cocok buat yang pengen ngumpul ngumpul bersama teman atau keluarga, dan yang ngerasa kalau lagi becanda suaranya tidak terkontrol, sebaiknya duduk di belakang yang ada taman nya sehingga mau teriak ala tarsan pun tak apa apa

Biayanya apa aja Gaes?

  • Seperti biasa meskipun mempunyai lahan parkir sendiri, kita tetap harus mengeluarkan uang parkir
  • Apa yang kita bayar sesuai dengan pesanan saja tanpa ada cover charge, tetapi seperti biasa tambahan plus plus nya adalah service 5% dan tax makanan 10%
  • Untuk pesanan semuanya, aku perincikan ya gaes. Biasa buat kira kira kamu mesti sediakan dana berapa seandainya patungan sekalipun. Segelas kopi yang pahit asem tadi Pour Over seharga Rp. 28.000,- Caesar Salad with Prawn seharga Rp. 45.000,- Rollade Chicken seharga Rp. 65.000,- Red Berries Ice seharga Rp. 21.000,- dan Molten Cake seharga Rp. 30.000,- sehingga total yang aku bayar setelah plus plus nya Rp. 231.000
  • Mahal? hehe…tergantung juga sih, kalau ini memang terlalu kenyang dan berhubung pengen mendapat gambaran semua taste nya.

Deep Inside of My Heart :

  • Overall aku suka dengan suasana cafe ini, meskipun mungkin ada sebagian orang yang tidak terlalu suka dengan “crowded”
  • Sedikit pengalaman yang kurang mengenakkan saat aku berkunjung saat itu adalah masalah tempat duduk yang aku request, kalau baca dari atas lagi mungkin kalian bisa ngerasain berapa lama aku harus menunggu mendapat tempat idaman tersebut, kurang lebih sejam gaes. Karena beberapa kali aku di PHP in aja, dengan alasan pengunjung yang dipersilahkan duduk sudah datang terlebih dahulu, karena mereka rombongan lebih dari 2 orang dan aku sendirian. Malah ada waiter yang “pelupa”atau memang sengaja lupa, malah mempersilahkan aku duduk di belakang, sehingga dengan sedikit kesal aku sampaikan ke waiter yang kelihatan lebih senior untuk benar2 mencarikan aku tempat duduk di area non smoking yang ada colokan nya hehe… Yah ini sekedar masukan saja buat management nya, percuma khan kalau lokasi ok, ruangan cozy, makanan taste nya enak, tapi keinginan customer terabaikan. Ngejar omzet sih boleh tapi ya jangan kebangetan.
  • Semoga aja kalau ada yang membaca tulisan ini dan mungkin kenal dengan management nya bisa menyampaikan kepada team Cafe Noah’s Barn, bahwa customer meskipun sendirian tetap diperlakukan sama dengan customer yang lebih banyak, atau solusi nya dengan menyediakan meja yang memang bisa duduk dua orang.
SHARE
Previous articleThree Bears
Next articleDerawan, buat aku tetap menawan
Hidup adalah sebuah perjalanan. Sebuah perjalanan selalu memberikan makna yang mendalam. Percaya atau tidak, datang ke destinasi yang sama sekalipun, kalian akan selalu mendapatkan cerita yang berbeda. Jadi jangan pernah merasa bosan untuk melakukan perjalanan, terus melangkah dan bagikan pengalaman kalian kepada orang lain, layak nya aku seorang KoperTraveler

5 COMMENTS

  1. Placement tempat duduknya emang kurang oke, waktu itu juga minta non smoking..eh malah dikasih yg smoking,,pdhl pas order table, waiternya ud repeat unt konfirmasi bahwa non smoking..makanannya juga keluar nyicil, meskipun order barenga ama meja sebelah dengan makanan yg sama, tapi keluarnya cuman salah satu aja,,random..haha

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here