Curug Cipendok, Cilongok Banyumas

2
1927
Gaes, punya waktu terbatas tapi pengen liburan dengan tujuan sekedar refreshing atau bahkan mau ngilangin stress, aku beri jawaban nya di sini. Mengunjungi salah satu air terjun di Banyumas tepatnya di daerah Cilongok, dikenal dengan nama Curug Cipendok. 
Kalau kalian bekerja dengan aturan 5 hari kerja, berarti hari Sabtu sudah libur khan, segera pesan tiket Kereta Api dari Jakarta ke Purwokerto, pilih yang bisa sampai tujuan setidaknya sekitar pukul 7 pagi. Jadi sebelum berangkat menuju air terjun, masih bisa santai menikmati sarapan terlebih dahulu.

Kebetulan sekali di Purwokerto aku punya teman Gaes, namanya tidak aku sebut Kumbang hehe, kalau cewek khan biasanya Bunga. Chandra, memang asli dari kota ini, sangat mengenal daerah nya dan ini contoh yang baik buat putra daerah yang bisa memperkenalkan daerah wisata nya kepada para pendatang seperti aku.
Selesai sarapan dengan dibonceng sepeda motor aku menempuh perjalanan selama kurang lebih satu jam, dengan kondisi jalan yang awalnya normal beraspal, tetapi semakin dekat dengan lokasi jalanan terus menanjak dan menjadi jalan bebatuan yang kadang berlobang, sehingga perlu extra hati hati.

Sisa perjalanan 15 menit menuju lokasi wisata, adalah hal yang sangat mengasikkan, bukan karena alunan lagu dangdut lho ya hehe…tapi terpaan angin yang mengenai badan dan wajah aku terasa sangat sejuk, pemandangan sawah dengan warna hijau makin menambah segar mata yang melihat, ini jarang kita temui di kota besar. Selain itu mulai banyak penginapan sederhana di kiri kanan jalan dengan harga penawaran yang semuanya sama yaitu Rp. 40.000 per malam. Kira kira kamar nya kayak apa ya Gaes, sorry tidak bisa memberi gambaran kamarnya karena aku sendiri nggak menginap.
Tak berapa lama aku tiba di depan loket pintu masuk dari air terjun, seperti pengalaman sebelumnya papan nama yang ada selalu kalau sudah rusak tidak langsung diperbaiki, apalagi kali ini tata bahasanya dicampur bahasa Inggris, harus nya kita bangga dengan bahasa Indonesia, seandainya pun mau go internasional sebaiknya diberi terjemahan kecil di bawah sebagai catatan kaki.
Yang aku baca: 
” Perhutani ecotourism, Welcome to, Wana Wisata Curug Cipend k ” huruf O nya hilang entah jatuh ke mana hehe…buat kalian Gaes yang mau ke sini minta tolong bawain hurufnya ya, kasi ke petugas buat ditempel hehe. 
Tiket masuk per orang seharga Rp. 8.000,-
Dari gapura loket masuk, kita masih harus menuju pelataran parkir yang merupakan titik awal trekking menuju curug dengan masih mengendarai motor, di kiri kanan jalan mulai banyak aku temui pedagang makanan yang menjual snack dan minuman dan so pasti Mie instant terpampang juga, maaf tidak menyebutkan merk dagang karena belum ada kontrak. Sampai di parkiran, abang parkir nya sudah mengarahkan motor harus diletakkan dimana dan diberi no parkir serta harus membayar Rp. 3.000,- Dari sini kita bisa melihat pemandangan hutan yang cukup bagus, karena pepohonan yang sangat rindang dan tentunya hijau berkilau karena terpaan sinar matahari.
Yukkkkk gaes, siap siap buat trekking. Jalan tanjakan berbatu yang sudah berbentuk anak tangga akan kita lewati sepanjang perjalanan menuju Curug Cipendok. Tidak terlalu berat sih medan nya kalau menurut pengalaman aku, dan kalau andai capek pun kalian bisa beristirahat sejenak di kedai kopi sambil menikmati pemandangan, salah nih…harusnya yg dinikmati adalah makanan dan minuman, lha kalau cuma numpang duduk pastinya ibu penjualnya akan melihat kita dengan pandangan gimana githu.
Menaiki anak tangga terus dilanjut menuruni nya kurang lebih sekitar 20 menit, diiringi dengan terpaan angin yang membawa air, sehingga badan menjadi sedikit basah. Suara hempasan air yang jatuh dari atas mulai terdengar dan sampai akhirnya aku berdecak kagum juga kali ini, karena air terjun yang aku lihat cukup tinggi dan besar.
Chandra yang sudah beberapa kali ke sini dengan sigap menunjukkan aku jalan yang harus di lalui dan beberapa spot foto yang harus diambil dan memang itu yang banyak aku lihat sebelum sampai di sini melalui mbah google. Yang pasti harus hati hati karena meskipun cuaca cerah tapi semakin mendekati air terjun sudah tentu jalanan nya makin basah dan licin. Tetapi buat aku bukan menjadi halangan demi hasil foto yang memang harus bagus menurut versi aku gaes, pede banget khan.
Setelah mengambil beberapa gambar, aku turun menuju anak sungai yang menjadi aliran dari air terjun, meskipun sudah sedikit rada jauh tetapi arus nya cukup kencang, yang pasti sempatkan berenang alias berendam di sini, karena airnya jernin dan segar, tetapi sekali lagi harus berhati hati karena banyak batu besar dan kita harus memilih lokasi yang arusnya tidak terlalu besar.
Hampir satu jam  aku habiskan untuk berendam dan mengambil beberapa foto dalam air, Dingin air semakin terasa, rasa ingin beranjak pun terasa berat, tapi langit mulai terlihat sedikit mendung, Saat nya untuk pulang
Segera aku mengemasi semua perlengkapan yang dibawa, dan aku sempatkan untuk memandang kembali dari kejauhan limpahan air dari Curug Cipendok, sekaligus mengucap syukur diberi waktu dan kesempatan untuk melihat keindahan alam yang disuguhkan oleh sang pencipta.
Tips dari Akoe :
  • Usahakan untuk melihat cuaca saat mau datang ke sini, karena pada musim hujan atau kabut turun, semua pengunjung dilarang untuk masuk
  • Gunakan sandal atau sepatu yang tidak licin, karena jalan bebatuan kurang bersahabat dengan sandal atau sepatu yang berbahan bukan untuk trekking
  • Perlengkapan renang sekedarnya, dan jangan lupa membawa handuk untuk mengeringkan badan setelah selesai bermain air
  • Bawa uang pecahan, karena mulai dari loket masuk sampai parkir saat aku bayar, semuanya tidak mempunyai kembalian dengan alasan masih terlalu pagi 
Biaya nya apa aja gaes :
  • Tiket Kereta api ke arah Purwokerto dari arah manapun, kalau dari Jakarta, sekali jalan rata rata Rp.300.000,- Masuk loket Curug per orang Rp. 8.000,- Parkir motor Rp. 3.000,-
  • Untuk harga makanan dan minuman yang ada di warung2 tidak terlalu jauh beda dengan harga normal yang ditawarkan
Deep inside of my heart :
  • Selalu berterimakasih kepada Nya, karena setiap perjalanan meskipun memang cuaca lagi tidak menentu alias hujan, tetapi saat aku di lokasi wisata selalu cuaca nya jadi bersahabat sehingga bisa menceritakan kepada kalian semua Gaes
  • Sedikit disayangkan kebersihan lingkungan di bawah dekat air terjun sedikit kotor, kurang kesadaran dari temen teman yang mebuang sampah sembarangan, seperti botol minuman, bungkus snack dan lain nya.
SHARE
Previous articleGunung Galunggung, Tasikmalaya
Next articleTebing Keraton, Cimenyan, Bandung
Hidup adalah sebuah perjalanan. Sebuah perjalanan selalu memberikan makna yang mendalam. Percaya atau tidak, datang ke destinasi yang sama sekalipun, kalian akan selalu mendapatkan cerita yang berbeda. Jadi jangan pernah merasa bosan untuk melakukan perjalanan, terus melangkah dan bagikan pengalaman kalian kepada orang lain, layak nya aku seorang KoperTraveler

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here