Alo temen2 traveler…kali ini aku berkesempatan ke Berau, sebuah perjalanan yang aku tunggu2 karena penasaran untuk melihat tempat wisata yang sedang jadi topik pembicaraan yaitu labuhan cermin.
Banyak cara untuk sampai ke Berau…bisa dari Surabaya maupun Jakarta, tapi yg pasti harus via Balikpapan. Dari Balikpapan, ada beberapa pilihan maskapai penerbangan di antara nya: Garuda Indonesia, Wings Air dan Kalstar.
Banyak cara untuk sampai ke Berau…bisa dari Surabaya maupun Jakarta, tapi yg pasti harus via Balikpapan. Dari Balikpapan, ada beberapa pilihan maskapai penerbangan di antara nya: Garuda Indonesia, Wings Air dan Kalstar.
Kali ini aku memilih keberangkatan dari Surabaya, berangkat pukul 1 siang dengan maskapai penerbangan Lion Air, transit di Balikpapan dan pindah ke Wings Air dengan jadwal 16.45 boarding nya. Beruntung hari ini semuanya tepat waktu tanpa delay, sehingga tepat pukul 18.15 aku sudah mendarat di Bandara Kalimarau, Berau. Bandaranya baru sekitar setahun beroperasi, bersih dan bagus.
Dari bandara aku mampir makan dulu sebelum check in hotel, pilihan untuk dinner adalah ikan bakar yang jadi andalan juga nih. Nama tempat makan nya Harmony.
Malam ini aku istirahat di Berau dengan menginap di Hotel Palmy, hotel yang boleh dibilang baru dan fasilitasnya Ok. Harga kamar sekitar 500 ribuan.
Bangun pagi, sarapan di sekitar hotel, karena ingin merasakan menu masakan lokal Berau. Setelah mengisi perut, aku start perjalanan menuju Labuhan Cermin. Perjalanan darat yang ditempuh dengan kondisi jalan yang cukup bagus, meskipun ada beberapa ruas jalan yang masih perlu perbaikan atau bekas longsor.
Menempuh perjalanan selama kurang lebih 4 jam, aku sampai di desa Talisayan dan memutuskan untuk berhenti mengisi perut hehe…mulai keroncongan juga. Aku memilih RM di ujung jalan dengan nama RM Adinda…menyediakan menu makanan yg di goreng dan dibakar, yg jadi pilihan aku tetap Ikan.
Setelah puas mengisi perut dan siap buat melanjutkan perjalanan…maka mobil meluncur lagi. Sambil menikmati alunan musik yang diputar, aku menikmati pemandangan di sekitar yg dipenuhi dengan pohon sawit dan kadang benar2 masih hutan. Tak terasa 2 jam perjalanan aku tempuh dan sampailah aku di Biduk Biduk…Jam menunjukkan pukul 5.30 sore, aku langsung menuju hotel tempat aku menginap. Dari bekal informasi teman, aku memutuskan menginap di Hotel Mayangsari.
Oiya begithu sampai di hotel, tahu2 hujan turun…yang aku anggap ini hujan berkat meskipun dalam hati was2 karena takutnya besok cuaca tidak mendukung aku buat ke Labuhan Cermin.
Selesai check in dan segera mandi karena hari sudah mulai gelap. Sebelum masuk kamar, penjaga hotel yang bernama Mbak Nur, menawarkan untuk menyediakan makan malam, segera aku iya kan… Di samping sudah lapar dan di luar hujan, aku cari simple nya aja. Selesai mandi aku menuju meja makan, sudah tersedia sup kepala ikan, ikan putih bakar dan sambal, serta nggak ketinggalan nasi yang masih panas… sajian yang sempurna. Sambil menurunkan makanan aku duduk di teras, ternyata pemilik penginapan, Pak Haji Herman yang juga sebagai pengurus kelompok sadar wisata sedang ada di sana, jadinya kita ngobrol. Dari keterangan Pak Haji yang mengeluhkan Biduk2 kurang di promosikan dan kondisi masyarakat yang masih belum sadar wisata. Membuat aku makin tertarik dengan wisata di sini. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11…mata sudah mulai lelah dan badan mengajak bertemu ranjang…dan memang aku harus istirahat karena besok harus bangun rada pagi.
………
………
Aku terjaga di pagi hari, pertama karena terasa agak panas dan baru sadar kalau listrik di sini hanya ada mulai jam 6 sore sampai jam 6 pagi, kedua karena suara di luar sudah rada ramai. Segera aku membuka jendela kamar dan langsung tersenyum sendiri, karena langit cerah dan matahari sudah nampak. Segera aku mandi dan siap2 buat berangkat ke Labuhan Cermin
Dari hotel, aku naik mobil menuju jembatan yang merupakan dermaga juga, perjalanan hanya sekitar 15 menit untuk sampai dermaga. Dari sini kita naik kapal kecil dengan motor pendorong yang tidak terlalu besar untuk menyusuri sungai dan masuk ke lokasi labuhan cermin
Dari hotel, aku naik mobil menuju jembatan yang merupakan dermaga juga, perjalanan hanya sekitar 15 menit untuk sampai dermaga. Dari sini kita naik kapal kecil dengan motor pendorong yang tidak terlalu besar untuk menyusuri sungai dan masuk ke lokasi labuhan cermin
Hanya sekitar 15 menit di kapal kita sudah mendapatkan pemandangan yang berbeda banget…aku langsung takjub dan tidak menyangka dengan apa yg selama ini aku baca danau yang air nya mempunyai dua rasa, sekarang sudah ada di depan mata aku.
Kapal memasuki area labuhan cermin dan berputar mengelilingi area itu, kecepatan nya mulai diperlambat sehingga aku makin terpesona karena jernihnya air sehingga kita bisa melihat ratusan ikan dan bebatuan di dalam air…benar2 indah.
Setelah berkeliling satu putaran, kapal bersandar di tempat yang memang sudah disediakan untuk kita turun dan meletakkan barang, dan bisa santai menikmati dingin nya air dan pemandangan sekitar yang sangat menakjubkan serta bermain kano yang sudah ada di sana. Aku sudah tidak sabar ingin segera berenang dan hanyut dalam kebeningan Labuhan Cermin.