Beberapa kali aku pergi ke Lombok bahkan sempat tinggal di sini, tapi baru kali ini berkesempatan melihat air terjun yang ada di Dusun Pemotoh, Desa Air Berik, Kecamatan Batu Keliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah. Sekilas aku sudah melihat foto foto yang ada di internet, dan memang bagus, nama nya Air Terjun Kelambu atau bahasa keren nya Kelambu Waterfall
Perjalanan aku awali dari kota Mataram, menempuh perjalanan sekitar 2,5 jam dengan lintasan jalan yang berkelok dan tidak terlalu lebar, sempat berhenti juga di tengah jalan karena sebagian dari rombongan yang ikut pengen mampir ke toilet hehe.
Sampai di parkiran kawasan wisata ini, sudah terlihat ramainya pengunjung yang kebanyakan dari lokal Lombok, bahkan ketika ada yang bertanya kita rombongan dari mana dan aku jawab dari Jakarta, malah dijawab balik “tumben bisa ke sini”.
Untuk mencapai air terjun ini ada 2 alternatif, yaitu dengan berjalan kaki melalui jalan pintas yang katanya lebih dekat, tetapi yang aku rasakan adalah “sesuatu” banget hehe…alias cukup capek tapi seru atau dengan naik ojek yang ada di kelola masyarakat di sana dengan tarif Rp. 50.000,- pulang pergi.
Yukkkk start jalan sekarang, melalui pintu gerbang utama, aku melalui jalan pintas yang bisa dicapai dengan mengambil jalur yang sebelah kiri, jalanan yang kadang turun terus menanjak harus dilalui,
Tak lama terdengar suara gemericik air yang makin lama makin keras, semua rombongan langsung sumringah, ternyata nggak terlalu menantang nih perjalanan nya, Semakin semangat aku berjalan dan benar saja di depan sudah terlihat air terjun. Tetapi yang aku lihat kok tidak sesuai dengan gambar di internet. Ternyata oh ternyata, itu bukan air terjun Kelambu, melainkan Air Terjun Benang Setokel namanya, Jadi air terjun ini berada di bagian bawah, rombongan berhenti di sini, aku mengambil beberapa gambar sambil beristirahat, mengumpulkan tenaga untuk melanjutkan perjalanan sekitar 30 menit lagi dengan medan yang lebih berat
Setelah cukup waktu untuk melepas lelah dan menikmati makan siang dengan menu nasi Puyung yang merupakan nasi campur khas dari lombok, maka aku mulai mendaki jalan setapak lagi, kali ini memang jauh lebih berat dari yang pertama, semua pastinya berharap dengan pengorbanan yang seperti ini, akan melihat keindahan yang sesuai. Apalagi tanpa diduga, gerimis juga mengiringi perjalanan menuju air terjun utama, sampailah aku pada jembatan menurun yang menunjukkan sudah dekat, dari kejauhan juga sudah nampak pemandangan yang berbeda.
akhirnya setelah menuruni jembatan yang panjang, aku sampai dan bisa menyaksikan keindahan Air Terjun Kelambu,
Bisa dilihat sesuai dengan namanya, air terjun ini menyerupai kelambu yang sangat tipis dan lembut, terpaan airnya mengenai badan kita dan suaranya pun tidak terlalu bising. Air Terjun ini jatuh dari ketinggian sekitar 40 meter dan beberapa tingkat.