Pasar Baru Heritage Walk with Pop! Hotel Pasar Baru

Aug 15, 2016

957

feel free at POP! Hotel Pasar Baru Jakarta, a modern stylish budget hotel for smart and eco friendly travelers

Hampir setiap weekend aku berada di luar kota Jakarta, seperti biasa untuk melepas kepenatan rutinitas yang sudah aku jalani selama hari biasa. Tapi Sabtu kali ini sedikit berbeda, meskipun hari Jumat nya tetap packing koper aku, tapi pagi ini aku tidak menuju Bandara, melainkan membuka aplikasi penunjuk arah dari handphone aku untuk menuju hotel POP! Hotel yang ada di Pasar Baru.

Hanya memerlukan waktu sekitar 20 menit dari area Menteng, aku sudah berada di pelataran parkir depan hotel, bangunan tinggi menjulang ini sangat mudah ditemukan. Oiya, aku lupa bilang apa yang membuat bisa sampai ke POP! Hotel Pasar Baru, jadi beberapa minggu lalu aku mendapat undangan untuk ikutan acara kumpul blogger dan instagramer dengan tajuk “Pasar Baru Heritage Walk”.

Alhasil begitu masuk ke dalam area Lobby Hotel, ada beberapa wajah yang ku kenal, adegan salaman dan cipika cipiki terlihat di beberapa sudut ruangan. Aku segera melakukan registrasi, sambil menunggu acara berlangsung, memanfaatkan waktu yang ada untuk mengenal teman teman baru. Serta berusaha mencari tahu tentang apa yang ada di hotel ini

Info yang aku dapat, POP! Hotel Pasar Baru adalah cabang yang ke 19 di bawah naungan TAUZIA Hotel Management ini menawarkan konsep lobby terbaru. Memiliki 105 kamar tamu dengan jumlah lantai sebanyak 8, kini logo dengan tambahan warna biru memasuki fase dewasa serta dedikasi produk yang terus mengikuti perkembangan trend dan permintaan pasar.

Beberapa ruangan yang menarik perhatian aku adalah ruang tunggu buat para pengunjung yang tidak merokok, pojok internet yang menyediakan 2 perangkat komputer dengan akses internet, juga ruang tunggu untuk pengunjung yang merokok, sekaligus berfungsi sebagai tempat ngobrol. Selain itu padu padan warna warni yang ada di sekeliling tembok dan furniture ruangan membuat kita merasa bebas untuk meluapkan perasaan. Feel free

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul dua lebih, official dari deSADE dream holiday yang merupakan event organizer acara ini mengumpulkan kita semua para blogger dan instagramer dengan memberikan briefing dan pengarahan serta menjelaskan secara garis besar kegiatan yang akan berlangsung sampai nanti malam.

Okay, mari ikuti perjalanan aku, tujuan wisata yang pertama persis di seberang jalan hotel, kami semua menyeberang dengan kaos berwarna hijau yang sebelum nya dibagikan oleh pihak hotel, nama bangunan yang dituju adalah Gereja Ayam, nama sebenarnya Gereja Pniel di jalan K.H Samanhudi no 12, dibangun tahun 1856 dengan tujuan untuk melayani penghuni panti jompo di lingkungan sekitar gereja yang ingin beribadah. Pernah dipugar di tahun 1913 karena banyak bagian bangunan yang rusak, dengan tampilan sekarang bercorak Neo Ramanik dengan unsur Neo Barok, dan baru dibuka kembali pada tahun 1915. Dinamai Gereja Ayam karena di puncak gereja terpasang penunjuk arah angin yang berbentuk Ayam.

Setelah menyempatkan diri untuk mengucap doa di dalam gereja, aku melanjutkan ke tujuan berikutnya. Vihara Sin Tek Bio yang berada di Jalan Pasar Baru Dalam Pasar no 146, menjadi destinasi berikutnya buat kami untuk mengenal bangunan yang sudah ada sejak 1698, sejarah awal menceritakan bahwa vihara ini dibangun oleh petani Tionghoa yang tinggal di tepi Sungai Ciliwung, menyimpan 28 altar di lantai atas nya dan dikelilingi patung yang sebagian besar berasal dari abad 17.

Keluar dari vihara, kami melewati jalanan kecil di area Kompleks Pasar Baru, dimana di dalam nya banyak tempat kuliner yang bersejarah. Diantaranya Bakmi Gang Kelinci yang menyajikan menu halal sedangkan Bakmi Aboen menyajikan menu non halal, di sana aku juga mencoba snack Cakue yang dijual di kios kecil dengan kuah bumbu yang khas.

Dari Gang Kelinci kita bisa masuk ke area kompleks Pasar Baru, kami mampir ke Rumah Mayor Tio Tek Ho yang juga dikenal dengan nama Toko Kompak. Merupakan bangunan dengan campuran arsitektur Eropa dan Tionghoa diirikan pada abad 19, sampai sekarang masih terlihat kokoh. Rumah ini dulunya dihuni oleh sang Mayor yang menjabat sebagai Mayor di Batavia, sejak ybs meninggal, kepemilikan bangunan ini berpindah dari satu tangan ke tangan lain nya, dan khabarnya pemilik terakhir nya adalah keturunan Marga Tan

Selanjutnya kami menyusuri kompleks Pasar baru menuju jalan raya, tapi tepat mendekati sungai kita berbelok ke kanan, buat mampir ke Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA) yang ada di Jalan Antara dikenal juga dengan nama Kantor Berita Antara, namanya beberapa kali berubah, karena melewati masa penjajahan Belanda dan Jepang. Sedangkan sekarang difungsikan juga sebagai tempat Lembaga Pendidikan Jurnalistik Antara, di dalamnya kita bisa melihat lukisan yang sangat tematik dan bagus banget serta terdapat sejumlah peninggalan alat alat jurnalistik.

Puas melihat koleksi foto yang dipajang di lantai bawah GFJA kami mendapat khabar bahwa kunjungan berikutnya ke Masjid Istiqlal dengan menggunakan bus yang sudah disiapkan, semua peserta bergegas naik dan memilih tempat duduk masing masing. Masjid yang diyakini terbesar di Asia Tenggara ini dibangun pada 24 Agustus 1961 oleh Fredericich Silaban, lokasinya bersanding dengan Gereja Kathedral, hal ini merupakan usulan dari Presidan Soekarno dengan maksud melambangkan toleransi umat beragama. Bangunan masjid ini sangat megah dengan ornamen detail di bagian dalam sangat menakjubkan. Ada tantangan unik dari team panitya, dimana kita diminta menemukan cara mengabadikan Masjid Istiqlal berdampingan dengan Gereja Kathedral, dan jawaban nya bisa dilihat di photo aku lho.

Tak terasa langit mulai gelap ketika matahari kembali ke peraduan nya, benar benar hari yang sangat berkesan bersama sama teman blogger, mendapat kesempatan untuk ikutan acara Pasar Baru Heritage Walk. Jujur meskipun saat in aku stay di Jakarta, baru hari sempat berkunjung ke tempat wisata yang ada dalam rute yang telah disiapkan. Sampai di hotel, aku langsung bergegas menuju kamar, karena mengingat besok harus bangun lebih pagi karena masih ada rangkaian acara yang harus diikuti.

Kamar di POP! Hotel cukup luas, ranjang nyaman dengan penutup kain 100% Cotton Linen, kamar bisa sharing ber 3, fasilitas free wifi, internasional TV kabel, Save Deposit Box. Di samping lokasinya tidak jauh dari Stasiun Gambir dan semua udah pada tahu khan, kalau mau ke Pasar baru tinggal jalan kaki. Btw ada yang menarik perhatian aku saat melihat gantungan baju bewarna orange. Apa hayooo bentuk nya ?

Keesokan harinya aku bangun terlambat, tapi untung nya teman yang lain mengalami hal yang sama, hal ini pastinya karena suasana kamar yang nyaman ditambah kegiatan seharian yang cukup padat. Satu persatu teman blogger dan instagramer turun ke bawah dan menuju tempat makan pagi. Oiya satu lagi fasilitas yang ada di POP! Hotel, yaitu Pitstop yang menyediakan snack dan minuman yang lengkap dengan harga normal alias jangan dibayangkan kalau beli di hotel selalu harganya berkali kali lipat. termasuk makan pagi yang sudah aku pesan sehari sebelum berupa menu Nasi Kuning dan Pocari Sweat.

Sambil menikmati sarapan, beberapa pengumuman disampaikan dan sedikit rada berat bahwa pagi ini acara juga segera berakhir, banyak cerita bisa kami bawa dan ceritakan kepada orang lain yang jadi kenangan nya. Saling pamit antar teman dan sahabat dengan harapan kita akan bertemu lagi di lain acara.