Bunyi alarm dari handphone yang sudah aku setting semalam kedengaran bunyi nya, masih setengah di bawah sadar aku mematikan nya, alhasil terlelap kembali dan kaget ketika sadar dan melihat jam sudah pukul 6.30, padahal pagi ini ak mempunyai agenda untuk ikutan program “Kedonganan Fisherman Village Bike” yaitu sebuah program yang memberikan pengalaman terbaik dengan melihat secara langsung kehidupan masyarakat lokal di desa Kedonganan. Selama kurang lebih dua jam, mengendarai sepeda dan didampingi oleh staff dari Bali Intercontinental, perjalanan dimulai dari resort dengan melewati beberapa pemberhentian, seperti pasar tradisional, rumah khas Bali, tempat pertemuan anak muda Bali, tempat ibadah umat Hindu Bali, pantai Kedonganan dengan pemandangan kapal nelayan yang disebut jukung, dan masuk ke dalam pasar ikan. Karena aku telat bangun, tapi tetap semangat buat ngikutin program tersebut, meskipun panas matahari sedikit menyengat, tak mengurungkan niat untuk mengambil gambar dan mendengarkan cerita tentang tempat tempat yang aku kunjungi.
Puas dengan kegiatan bersepeda, aku balik ke resort, yang ada sekarang diserang rasa lapar. Oiya karena aku menginap di Club Intercontinental, jadi untuk breakfast aku boleh memilih 5 tempat sarapan yang berbeda, di antaranya Club Intercontinental Lounge, Club Pool, Restoran Taman Gita, Bella Cucina, atau Makan di Kamar. Makan pagi kali ini aku putuskan mencoba di Club Lounge, karena habis berkeliling dengan sepeda aku ingin menikmati suasana yang nyaman dan tenang. Aku memesan makanan ala carte yang ada di buku menu, dan beberapa makanan yang sudah tersedia secara buffet, pilihan aku jatuh pada bubur ayam dan makanan ala jepang.
Fiuh…kenyang banget nih, aku memutuskan untuk berjalan berkeliling seputar resort sambil menurunkan makanan di perut, pemandangan asri dengan pepohonan hijau mendominasi, melintasi jembatan kokoh yang menghubungkan bangunan utama dengan area yang menjadi alternatif aktifitas di ruangan terbuka mengarah ke pantai Jimbaran.
Intercontinental Bali Resort, benar benar memanjakan pengunjung nya dengan fasilitas di luar ruangan, selain memang untuk fasilitas indoor nya sudah tidak perlu diragukan lagi. Ada 3 lokasi kolam renang yang berbeda tipe dan secara tidak langsung aku memperhatikan, bahwa orang orang yang berada di masing masing kolam renang pun sudah terklasifikasi dengan sendirinya. Kolam pertama yang aku lewati adalah Balinese Bath Pool, kolam renang yang banyak digunakan oleh pengunjung yang membawa family seperti bapak, ibu dan anaknya yang masih kecil. Terkesan sebagai kolam renang keluarga, dengan satu kolam renang besar dan di sekeliling nya ada beberapa kolam kecil yang punya karakter masing masing.
Di belakang kolam renang besar Balinese Bath Pool, ada kolam renang yang di dalam peta terbaca sebagai Main Pool alias Kolam Renang Utama, dimana ukuran kolam nya sangat besar dengan pemandangan ke arah pantai, di sini lebih didominasi dengan pengunjung yang sedang pacaran, atau sekedar kumpul antar teman, sehingga ini terkesan untuk orang orang yang berjiwa muda. Di samping kolam terdapat Pool Bar, yang memudahkan para pengunjung untuk memesan minuman dan makanan ringan sambil berenang. Di depan kolam renang utama ini terdapat hamparan rumput hijau yang didepan nya menjorok ke pantai, dan dari resort sudah menyiapkan beberapa kursi lengkap dengan payung besar yang bisa digunakan untuk santai sambil berjemur.
Masih ada kolam renang yang lebih private meskipun juga dipakai barengan, tapi yang boleh menggunakan hanya pengunjung yang menginap di Club Intercontinental, dengan konsep elegan dengan beberapa pendopo di samping kolam renang yang bisa digunakan untuk bersantai, dikelilingi oleh lapangan rumput yang sangat asri dan tidak terlalu crowded.
Puas mengitari semua kolam renang, aku berjalan ke arah pantai yang memang persis memanjang di depan area swimming pool, ada beberapa tempat duduk santai yang dilindungi oleh payung yang terbuat dari bahan ijuk yang masih tradisional, kalau yang ingin lebih menikmati suasana pantai dengan tiduran bisa menggunakan hammock yang terbuat dari tali seperti sarang laba laba.
Nah, masih ingat nggak kemarin sore menjelang senja aku melihat sunset di Sunset Beach Bar & Grill, kalau siang juga banyak pengunjung yang duduk santai sambil menikmati deburan ombak, atau sekedar memesan minuman dan makanan sambil sesekali bermain di pinggiran pantai yang memang mengundang untuk kita berenang.
Wah, saking asiknya berkeliling sampai ke pantai, aku kaget ketika melihat jam tangan sudah pukul 3 siang. Aku sudah bikin appoinment untuk mencoba Intercontinental Signature Massage selama 90 menit di Spa Uluwatu. Dari sisi environmet area Spa, benar benar membuat kita nyaman, mulai dari lobby dengan sambutan ramah dari para teraphist, bahan minyak untuk massage yang ada beberapa pilihan, dilengkapi dengan jacuzzi dan ruang belakang terbuka yang sangat asri. Relaksasi dengan kombinasi dari beberapa teknik pijat dari seluruh dunia, dimana therapist sudah mendapat trainning teknik pijat yang menggabungkan gaya Asia, Eropa dan Amerika Utara. Tetapi semuanya tetap dilakukan dengan sentuhan tradisional Bali. Waktu satu setengah jam tidak terasa aku habiskan dengan menikmati pijatan, kadang sesekali juga tertidur saking enaknya.
Setalah badan merasa relax, aku berganti baju dan melangkah ke Club Lounge, jangan sampai lupa, karena setiap sore sekitar pukul 17.30 ada Evening Cocktail dan Canapes, tidak jauh beda dengan Afternoon Tea, tapi saat menjelang senja, jenis minuman yang dihidangkan adalah berbagai pilihan cocktail, mocktail dan wine serta ada makanan ringan yang bisa diambil di meja buffee, suasana sore makin syahdu, ketika iringan musik dari pianist yang memang profesional menemani aku yang sedang menikmati suasana sore menjelang senja.
Sengaja tadi waktu Evening Cocktail aku tidak terlalu banyak mengambil makanan, karena malam ini ada acara dinner di KO Restaurant, Teppanyaki and Cocktail Lounge, tempat makan dengan design kombinasi ala Jepang dengan sentuhan tradisonal Bali, malam ini aku menikmati makanan yang bakal disajikan dengan cara dimasak langsung di depan aku, jadi duduk di depan meja yang sangat berdekatan dengan chef yang siap memasak dengan bumbu atraksi. Kalau kalian berkesempatan menginap di Club Intercontinental Bali, sempatkan untuk mencoba makan di restaurant ini karena akan merasakan sesuatu yang berbeda dan rasa makanan nya recomended banget.
Malam harinya aku benar benar tidur dengan nyenyak, seharian penuh dengan aktifitas yang bisa dibilang sangat padat tetapi mengasikkan. Alasan pertanyaan #WhyILoveJimbaran terjawab sudah dan pasti kalian semua akan setuju. Bangun pagi dengan segar, sekaligus berkemas untuk packing dan kembali ke Jakarta, tapi sebelum meninggalkan Intercontinental Bali Resort aku menyempatkan untuk merasakan breakfast di Taman Gita Terrace Restaurant, menu makanan buffet tersedia lengkap dengan segala macam variasinya, serta pilihan minuman mulai dari teh, kopi sampai juice juga tersedia.
Tiga Hari Dua Malam merasakan experience stay di Club Intercontinental Bali, terasa cepat berlalu, sekarang sudah waktunya check out dan tentunya sebuah pengalaman dan kenangan yang indah, tidak akan terlupakan.
Jalan Uluwatu 45, Jimbaran 80361, Indonesia
T: +62 361 701 888
F: +62 361 701 777
E: icbali.reservation@ihg.com
Follow Sosial Media nya:
Facebook: Inter Continental Bali Resort
Twitter: @InterconBali
Instagram: intercontinentalbaliresort