Kepulauan Derawan selalu Menawan

0
374
Kepulauan Derawan
Selamat Datang di Pulau Kakaban

Alooo… kembali aku nulis di blog ini, sempat malas, karena beberapa tulisan hilang karena “oknum” hosting sebelum nya, yang tidak bertanggung jawab, tapi ya sudahlah, sekarang mau rajin menulis lagi. Dan kebetulan bulan lalu, aku berkesempatan untuk jalan jalan lagi ke Kepulauan Derawan.

Kepulauan Derawan yang selalu menawan. Kalau ditanya, sudah berapa kali ke sini? Aku sendiri juga bingung, untuk menjawab secara benar, yang pasti sudah lebih dari 5 kali. Dan sekarang aku mau menceritakan kembali, perjalanan aku di bulan Mei 2021, solo traveling di saat pandemi masih berlangsung.

Karena aku sekarang tinggal di Bandung, jadinya kalau mau jalan jalan ke “timur” Indonesia, sedikit butuh effort, bayangkan untuk bisa sampai di Bandar Udara Kalimarau, start dari kota kembang, pukul 10 malam naik travel ke Bandara Soekarno Hatta selama 3 jam perjalanan, nunggu di airport, kurang lebih 4 jam karena boarding jam 04.30, naik pesawat, transit di Balikpapan, terus lanjut ke Berau dan baru sekitar jam 11.30, menginjakkan kaki di sini.

Derawan Trip
Bandara di Berau

Jangan sedih, dari Bandar Udara Kalimarau, aku masih harus naik mobil, menuju Pelabuhan Tanjung Batu, yang memakan waktu sekitar 2 jam, terus lanjut lagi menumpang perahu boat. Dari pelabuhan menuju Pulau Derawan, dimana aku akan tinggal beberapa hari kurang lebih 1 jam. Tepat pukul 14.35, aku merapat di dermaga penginapan. Jadi kalau dihitung, total perjalanan selama 17,5 jam dari Bandung sampai Pulau Derawan, wow khan hehe.

Kepulauan Derawan
Dermaga Penginapan

Tapi, semua rasa lelah, seakan terbayar ketika melihat pemandangan yang ada di depan mata. Aku segera melakukan proses check in dan meletakkan semua barang barang bawaan. Rasa lapar mulai terasa, dan kampung belakang resort tempat aku menginap, masih tetap seperti dulu, aku memutuskan untuk makan siang di sana.

Kepulauan Derawan
Bagian Belakang Penginapan

Selepas makan siang, balik ke resort, untuk membersihkan diri, beristirahat sejenak. Menjelang sore hari, aku jalan kaki menuju Dermaga Ujung yang ada di pulau ini, dimana merupakan lokasi untuk melihat sunset atau sekedar menghabiskan senja sambil melihat orang lalu lalang di dermaga.

Kepulauan Derawan
Dermaga Panjang

Dermaga panjang ini, menjorok ke laut, di samping kiri dan kanan nya, ada beberapa resort, saat sore hari banyak warga lokal maupun wisatawan yang berenang di pinggiran pantai, dan ini salah satu hal yang menyenangkan, kala berkunjung ke tempat wisata yang ada pantai nya.

Kepulauan Derawan
Kegiatan sore di pinggir pantai

Salah satu yang menarik juga, saat kita duduk di Dermaga Panjang, adalah melihat jajaran resort dengan tembok kayu warna warni. Dari dulu sudah ada, bahkan sebelum trend kampung warna warni bermunculan di penjuru Indonesia, entah ini ide dari siapa ya? Aku juga lupa tanya ama warga di sana.

Kepulauan Derawan
Penginapan Warna Warni

Tak terasa, matahari kembali ke peraduan dan hari menjelang malam, bahagia sekali, hari ini aku bisa melihat sunset, walau tak sempurna. Aku kembali ke penginapan, tetapi sebelum nya mampir makan malam dan membeli beberapa keperluan, untuk persiapan besok hoping island, dan sekarang waktunya bobok.

Kepulauan Derawan
Sunset di Dermaga Panjang

Cuaca tak bisa diduga, ketika aku bangun pukul 06.30 pagi, ternyata hujan deras, padahal rencana semalam, jam 07.30 sudah harus meninggalkan resort untuk “hoping island”, untung nya sekitar 1,5 jam kemudian, hujan mulai reda, perlahan matahari juga muncul walau masih malu malu. Destinasi pertama adalah ke Goa Danau Haji Mangku di Pulau Maratua.

Kepulauan Derawan
Goa Danau Haji Mangku

Untuk sampai ke Goa Danau ini, tidak lah sulit, karena dari pemberhentian kapal boat yang aku tumpangi, tinggal jalan masuk ke dalam, dengan trek yang mendatar, cuma karena habis hujan, jadinya rada licin. Salah satu kegiatan yang menarik dan sedikit ada tantangan di Goa Danau Haji Mangku ini adalah loncat dari ketinggian 5 – 8 meter. (Seperti terlihat pada gambar di atas)

Kepulauan Derawan
Jernihnya air danau Hj Mangku

Goa Danau Haji Mangku ini, terdiri dari dua sisi, yang mana dipisahkan oleh batu karang yang besar, tapi di bagian bawah nya ada pengubung dari kedua sisi tersebut, saat air surut, kita bisa berpindah dengan cara memegang karang, tapi jika air pasang, dan kita bisa berenang, caranya harus menyelam, tapi hal ini harus benar2 yakin, karena bahaya juga kalau pas panik di tengah.

Kepulauan Derawan
Sisi lain Goa Danau Haji Mangku

Setelah puas bermain air dan mengambil gambar di Goa Danau, aku berpindah ke Maratua Pratasaba Resort, oiya sebelum nya, kalau kita bertandang ke Kepulauan Derawan, selalu diajak ke Maratua Paradise Resort, tapi kali ini, karena sejak pandemi resort yang terdahulu tidak beroperasi, jadi akhirnya mampir kesini.

Pratasaba Resort, merupakan resort yang disewakan untuk umum, jadi di sini, kita diperbolehkan mampir saja, apalagi kalau mau menginap. Ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan, di antaranya berkeliling area resort, duduk santai sambil memesan makanan di restoran, dan yang paling menarik adalah snorkeling di dekat dermaga.

Kepulauan Derawan
Pratasaba Resort

Pulau Kakaban, pasti sudah banyak yang pernah dengar tentang pulau ini, terkenal dengan ubur ubur yang tidak beracun, dan di danau ini kita bebas berenang bareng ubur ubur tersebut. Pulau ini menjadi pemberhentian selanjutnya, hari sudah menjelang siang, jadi sebelum berenang, kita makan siang dulu di dermaga.

Untuk sampai ke Danau Kakaban, kita harus trekking dulu, kali ini cukup lumayan, karena harus melewati jembatan kayu dengan tanjakan dan turunan anak tangga, dan harus hati hati ya, karena beberapa anak tangga, ada yang sudah rapuh, hal ini mungkin disebabkan, beberapa waktu di awal pandemi, jarang ada pengunjung yang datang, sehingga maintenance nya agak kurang.

Kepulauan Derawan
Trekking menuju Danau Kakaban

Oiya, satu hal yang perlu aku infoin, kalau berenang di danau ini, dan merasa sedikit gatal di kulit, jangan panik, karena ada yang bilang, karena plankton yang jadi penyebab nya dan bukan sebab ada ubur ubur di sana. Buat kalian yang baru pertama kali ke sini, aku sarankan harus snorkeling lho.

Kepulauan Derawan
Danau Kakaban

Salah satu pulau yang juga harus dikunjungi, adalah Pulau Sangalaki, merupakan pulau penangkaran penyu. Saat sampai di sini, perairan lautnya surut, sehingga kapal boat tidak bisa merapat, dan aku harus berjalan kaki melewati pasir putih yang lembut, tapi juga harus hati hati, karena kadang ada pari kecil yang cukup berbahaya.

Kepulauan Derawan
Pantai Sangalaki

Di pulau ini, bisa melihat anak penyu yang banyak sekali, jika memang waktu musim nya, dan kita juga boleh bertanya atau bahkan mendapat penjelasan langsung tentang proses kembang biaknya penyu. Oiya, dulu di pulau ini, juga ada penginapan untuk umum, tapi sementara karena pandemi, sementara juga tidak beroperasional.

Kepulauan Derawan
Tempat Penangkaran Penyu

Dan, sebelum balik lagi ke penginapan, untuk menghabiskan senja dan menikmati sunset, kali ini berhenti di Pasir Timbul Sanggalau. Sambil menunggu matahari tenggelam, kita bisa memesan gorengan dan minuman segar, termasuk es kelapa dengan buahnya langsung.

Kepulauan Derawan
Pasir Timbul Sanggalau

Pasir Timbul Sanggalau, berbeda dengan pasir timbul yang lain, biasanya yang diberi nama pasir timbul, akan hilang pada saat air laut pasang, dan akan timbul kembali, saat surut, tapi kalau yang ini, sudah semacam pulau yang tidak akan hilang walau air pasang, btw diberi nama Sanggalau, karena banyak yang galau, larinya ke sini. Bener begithu???

Kepulauan Derawan
Indahnya Pasir Timbul

Yeay… jadi ini sekelumit cerita perjalanan aku ke Kepulauan Derawan, semoga bisa menghibur kalian semua, dan seperti aku sampaikan di judul tulisan blog ini, Derawan selalu menawan, dan sekarang, tolong lihat foto di bawah ini, apakah aku semenawan Kepulauan Derawan

Kepulauan Derawan
Apakah aku semenawan Derawan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here