Jam menunjukkan pukul 19.30, ketika aku mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Penerbangan lanjutan ke kota Ambon masih sekitar 6 jam lagi, mau keluar dari bandara terus jalan jalan di kota Makassar, waktunya tanggung juga. Oleh karenanya aku memutuskan untuk segera mengurus proses check in dan duduk di Strabucks. Menikmati secangkir kopi sambal memperhatikan orang lalu lalang, merupakan sebuah hiburan.
Perjalanan aku ke “timur” kali ini bareng Indonesia Flight, salah satu aplikasi online untuk memesan tiket dan hotel yang bisa didownload dari hape android dan iPhone. Boleh dibilang juga ini merupakan titik balik aku untuk menulis tentang explore Indonesia ala Kopertraveler.
Rasa kantuk hampir tak tertahan, lamat lamat aku dengar pengumuman boarding dari maskapai yang aku tumpangi. Mengemasi semua barang, memasukkan ke dalam ransel, memastikan tidak ada yang tertinggal, aku langsung berjalan menuju gate yang tertera di tiket. Masuk pesawat, duduk di kursi sesuai dengan nomor yang tercantum, aku langsung terlelap.
Kelopak mata masih enggan terbuka, ketika pesawat mendarat di Bandara Pattimura, Ambon, pukul 06.00 pagi Waktu Indonesia Timur, berarti ini masih jam 04.00 pagi di Pulau Jawa. Kembali aku harus mencari tempat duduk untuk sekali lagi menunggu penerbangan lanjutan ke Langgur. Kali ini aku memilih sebuah café local untuk memesan nasi goreng sebagai menu sarapan standard dan segelas minuman dingin.
Entah berapa lama aku tertidur di bangku café lokal ini, untungnya aku sudah memasang alarm dan benar saja tak lama kemudian tiba waktunya aku harus naik pesawat lagi. Pukul 14.40 sampai juga akhirnya di Bandara Karel Sadsuitubun Langgur. Total waktu yang aku habiskan hampir sama dengan perjalanan ke Amerika kurang lebih 19 jam, tapi entah kenapa aku selalu menikmatinya, karena yakin dengan sebuah usaha seperti ini, aku akan melupakan semuanya, setelah melihat keindahan destinasi yang aku tuju.
Nah kalian sudah membaca “intermezzo” tulisan aku di atas khan dan sekarang aku merasa yakin bahwa pesona keindahan Pulau Kei sangat layak aku bagikan untuk kalian semua, dan siapa tahu suatu saat kalian hendak mengunjungi pulau ini, sudah mendapat gambaran kemana saja tujuan wisata yang bisa didatangi selama di Pulau Kei
Pantai Ngurbloat
Dikenal juga dengan sebutan Pantai Pasir Panjang, berada di Desa Ngilngof, Pulau Kei Kecil. Pantai sepanjang 5 km dengan hamparan pasir putih menyerupai tepung. Sumber Lonely Planet mencatatkan bahwa pasir di Pantai Ngurbloat adalah yang terhalus di dunia saat ini. Pantai Pasir Panjang, ramai dikunjungi oleh warga lokal pada saat weekend atau hari libur. Di pinggiran pantai banyak tersedia tempat duduk berbentuk saung saung dan kita bisa memesan aneka gorengan, rujak buah dan minuman segar. Pantai ini juga sangat cocok untuk menyaksikan sunset pada saat cuaca cerah.
Pantai Bair
Pantai Bair merupakan salah satu andalan tempat wisata yang harus dikunjungi saat kita berada di Pulau Kei. Untuk sampai di sini kita harus naik kapal boat dari Pelabuhan Dullah di kota Tual. Karakter pantai dengan pasir putih dan air yang jernih, pemandangan sekelilingnya sangat indah. Di sini kita bebas berenang dan menikmati suasana nyaman di pinggiran pantai. Sempatkan untuk trekking menuju ke atas bukit dan mengambil gambar pantai ini dari ketinggian, hasilnya bagus sekali.
Lorong Bair
Setelah puas bermain di pinggiran perairan Pantai Bair, kita kembali naik kapal boat untuk masuk lebih dalam, melewati batu karang di kiri kanan yang sangat indah, sesekali terlihat sekelompok burung bewarna putih beterbangan dari sebuah karang yang ada ditengah menuju karang besar lainnya. Sekitar kurang lebih 15 menit perjalanan, kapal boat memasuki sebuah lorong sepanjang 5 meter dan akhirnya masuk ke dalam perairan yang menyerupai danau. Di area ini sungguh indah, kita bisa melihat dasar air dengan kasat mata.
Danau Air Asin
Destinasi selanjutnya, masih berada di Perairan Pantai Bair, untuk sampai di sini, kita tetap menggunakan kapal boat, merapat di pinggiran dermaga kecil dan masuk ke dalam, berjalan kurang lebih 15 menit melewati semak semak dan pepohonan, medannya tidak terlalu berat, hanya aku sarankan untuk memakai sandal gunung atau sepatu supaya kaki kita aman. Begitu sampai lokasi kita akan melihat laguna dengan air yang bewarna biru bening. Di sini banyak ikan besar yang berenang bebas, dan kita juga diperbolehkan berenang bersama ikan tersebut. Oiya untuk nama Danau Air Asin ini merupakan pemberian warga setempat, karena memang bentuknya seperti danau dan airnya asin.
Pantai Adrenan
Puas berenang di Danau Air Asin, dalam perjalanan balik ke dermaga Dullah di kota Tual, kita mampir dulu di sebuah pantai yang pasirnya putih dengan banyak tumbuhan hijau yang membuat rindang dan hawa tidak terlalu panas, meskipun cuaca sangat terik. Pantai Adrenan juga merupakan pantai yang banyak dikunjungi warga lokal pada saat weekend dan hari libur
Jembatan Tamedan
Begitu sampai kembali di Dermaga Dullah, kita naik mobil menuju desa Tamedan, perjalanan tidak terlalu jauh ketika hanya sesaat mobil sudah memasuki daerah perkampungan warga. Ternyata di sini ada dermaga, yang oleh warga setempat disebut jembatan. Saat kita tiba disana, sudah banyak orang berdiri di jembatan kayu tersebut untuk menyaksikan matahari tenggelam di ufuk barat.
Ngurtafur
Pantai ini dikenal juga dengan sebutan pantai pasir timbul, karena akan muncul saat air laut surut, jadi untuk ke sini kita harus memastikan bahwa air akan surut pada pagi atau siang hari. Biasanya warga lokal di sana tahu pasti waktu saat surutnya air laut. Hamparan pasir putih memanjang dan di kiri kanannya air laut seperti tampak terbelah. Ngurtafur merupakan tempat wisata andalan dari Pulau Kei.
Goa Hawang
Keindahan goa ini jujur membuat aku tercengang ketika melihat pertama kalinya, bebatuan seperti stalaktit dan stalakmit terpampang jelas di depan mata, ditambah air yang sangat jernih sampai dasar goa terlihat jelas. Goa Hawang mempunyai cerita legenda, dimana konon dulu ada seorang pemuda sedang berburu bersama dua ekor anjing nya, mengejar babi hutan yang akhirnya menghilang ke dalam goa, sang pemuda kehausan dan meminum air di sana, tapi yang dia rasakan bukan nya air segar tapi justru pahit. Pemuda itu mengeluarkan kata kata kotor, Roh yang ada di dalam gua murka dan mengutuk pemuda dan kedua ekor anjingnya menjadi batu. Uniknya saat aku berenang di dalam Goa Hawang memang menemukan ada 3 batu yang berdiri di perairan tersebut, jika dikaitkan dengan legenda Goa Hawang, benar adanya nya pemuda dan anjing tersebut sudah berubah menjadi batu.
Bukit Masbait
Merupakan bukit tertinggi di Pulau Kei Kecil, di sini juga menjadi tempat perziarahan bagi umat Katholik. Kita akan menemukan Patung Yesus yang sedang memberikan berkat setelah trekking selam 30 menit sampai ke puncak. Selama perjalanan ke atas, kita juga bisa melihat rangkaian gambar peristiwa untuk Jalan Salib. Oiya Bukit Masbait berada di Desa Kelanit yang jaraknya hanya 15 menit dari kota Langgur.
Setelah sampai di puncak Bukit Masbait, dan kita sudah bisa melihat Patung Yesus, maka bagi yang mempunyai nyali bisa naik tangga di samping tembok untuk memanjat sampai bisa sampai di samping patung Yesus. Mesti berhati hati ketika berada di atas, karena angin sangat kencang, tapi yang sangat membahagiakan, saat berada di posisi ini, kita bisa melihat keindahan landscape kota Tual dan Langgur.
Ohio Ohiodertawun
Pulau Kei, boleh dibilang surganya pantai, kalau kalian perhatikan, dari beberapa destinasi wisata yang aku sampaikan, hampir semuanya hamparan pasir putih di pantai, termasuk yang kali ini, Ohio Ohiodertawun merupakan pantai yang terkenal karena merupakan lokasi dimana biasa sunset yang indah bisa dilihat di sini saat cuaca cerah.
Ohio Lilir
Nah, ini merupakan pantai penutup perjalanan selama di Pulau Kei, keunikan pantai ini adalah pada saat air surut, maka jarak pinggiran pantai sampai ujung surutnya air itu sangat jauh sekali. Hal ini dimanfaatkan oleh pengembang wisata di sana, dengan memberikan ornamen ayunan kayu yang berada di tengah pantai. Jadi untuk berkunjung ke pantai ini harus benar benar mengetahui kapan air laut di sini akan surut.
Demikian cerita aku mengenai keindahan tempat wisata di Pulau Kei, semoga kalian tertarik untuk berkunjung kemari dan bisa meneruskan cerita aku ini kepada teman teman lainnya yang memang bangga akan keidahan alam Indonesia.
Kokooo, semua view-nya kelas wahid! Bikin ngiler pengen ke sini.
Iya kak, kalau ada kesempatan harus main ke sini, semoga ada famtrip ke sini ya Kak
Kokoh! Cantik banget pantai-pantai di Pulau Kei. Aku jadi kepengin main ke Maluku lagi huhuhu…
iya kak Firsta, kalau kakak sudah berhasil bikin aku jatuh cinta ama Togean hehe
Keren banget tempatnya ko. Jdi pengen banget ke sini
alooo puspita, Pulau Kei memang keren banget pantainya, kamu harus ke sana kalau ada kesempatan
Mesti colek mas faat ini hahaha
iya Kak, khan dari dulu mau ke sini hehe…kalau nggak labengki hehe
Aseli, pemandangannya indah banget. Semoga saya bisa kesana kalau ada rejeki. Amiin
iya Diaz, harus mampir ke sini kalau ada rejeki karena tempatnya emang apik banget
Semoga suatu saat bisa mampir ke lokasi2 itu
di amini pasti kamu akan sampai ke sini Leo…
kokoh, viewnyaaa keren banget. pantainyaaa, aku spechless. keren
iya kak Liza emang pantainya bagus banget di sini. seru abisss
Koh, momen menunggu penerbangan di restoran fast-food chain atau cafe menjadi salah satu momen yang gue suka dari sebuah perjalanan.
Di satu pulau Kei aja banyak banget ya obyek wisatanya. Nggak heran kalau Pantai Ngurbloat disebut memiliki pasir terhalus di dunia. Dari fotonya aja kelihataaannn. Terus patung Yesus itu, dengan latar langit biru cerah dan pemandangan indah di sekitarnya, berasa agung banget..
wah kak nugie sama donk kita ya, semoga ada kesempatan trip bareng ama kakak
Baru buka blognya koko dan beda dr IGnya. Mantap ko foto2nya
alo mas riri, aku kalau di blog nggak pernah muncul, supaya orang juga bisa melihat sisi aku sebagai traveler dan bukan hanya punya andalan celana berenang hehe
pantai-pantainya ngangenin banget yaaaa. aku belum pernah ke maluku dan lihat fotonya jadi pengen.
eh, koh. pas baca tulisanmu ini aku membayangkan kamu ngebacain ini dengan gayamu yang medok itu loh. rasanya koq lucu.
wah kak indri, kalau aku bacain cerita ini pastinya semua akan bingung gimana membayangkan keindahan pantai nya, lha wong narator nya bikin ngakak hehe
ko pengen banget kesini, bagusnya minta ampun perjalannya lumayan juga ya 19 jam tapi worthed banget
Iya Mbak Wen, Indonesia Timur emang keren banget lhooo…semoga ada kesempatan liputan ke sana ya. Kolaborasi
Asiiik. Maluku memang mutiara di timur Indonesia. Alamnya indah banget. Liat foto2nya pengen balik lagi ke Maluku. Pengen ke Pulau Kei 😀
Wah…sering ke sana ya…emang kalau Timur Indonesia nggak ada habisnya buat diexplore ya
Klo baca komen aku sama kak leo diatas, akhirnya kesampean juga yaaa koh hahaha
iyaaaa kak…akhirnya pecah telor hehe…