Apparalang

13
1760
“Keindahan sebuah tebing” itu jawaban Mas Adi, guide yang menjadi teman dalam perjalanan kali ini, ketika aku bertanya “Apa yang bakal dilihat di APPARALANG?”

Matahari pagi menyeruak masuk melalui jendela kamar hotel, melirik sejenak ke arah jam dinding, sudah waktunya bangun dan berkemas, sesuai jadwal yang telah disepakati, jam 08.00 harus siap di lobby untuk meninggalkan kota Makassar menuju Bulukumba.
Sebagai gambaran awal yang aku terima, perjalanan yang ditempuh adalah sekitar 200 km, atau kurang lebih 4 jam dalam hitungan waktu. Kalau sudah githu pasti harapannya adalah cuaca bagus dan pemandangan yang bakal dilihat sesuai dengan ekspectasi. 

Guys, sudah klise kali ya kalau aku cerita tentang apa saja yang dilakukan selama 4 jam di mobil hehe…yang pasti sesekali ngobrol mencari informasi apa saja yang bisa didapat, selain itu melihat pemandangan kanan kiri dan teman setia gadget menjadi hiburan. Oiya satu lagi molor alias tidur. 

Sekitar pukul 13.00, mobil sudah merapat ke parkiran darurat dari lokasi wisata yang terletak di Desa Ara, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba. Kenapa aku bilang darurat? Karena ada perbaikan tepat di jalanan menurun menuju arah pantai. Jadi harus menguras sedikit tenaga untuk berjalan kaki di tengah teriknya matahari.

Parkiran Darurat / Sementara

Yukkkk…kita mulai masuk lebih dalam, melewati jalanan yang menurun dan kurang rata karena campuran tanah sebagian beraspal, untung nya tidak terlalu jauh. Beberapa menit saja sudah ketemu dengan lahan parkir yang sebenarnya dan di sisi lain juga terlihat beberapa kedai makanan dan minuman.

Dari pelataran parkir, arah turun ke bawah sudah terlihat birunya laut. Nah… sesuai dengan nama tebing nya jadi disebut Pantai Apparalang. Meskipun sudah berkeringat karena siang ini memang panasnya menyengat, tapi dengan semangat 45 mempercepat langkah kaki, ini seperti biasa aku lakukan supaya bisa mengambil foto yang benar benar pemandangan sebelum banyak orang yang berkerumun hehe…egois juga sih ya.

Tapi terus terang dari ke “Γ«gois” an itu, ada hasilnya juga sih Guys (tapi lain kali mungkin nggak akan aku lakukan lagi ya) Foto tulisan APPARALANG yang terbuat dari batang kayu dengan background laut lepas bisa aku ambil tanpa ada “accesories” tambahan hehe… Dari sini kalau kita melihat ke depan pantai, dapat mengambil gambar tebing di sebelah kiri tulisan kayu. Tapi ini bukan spot foto yang menjadi incaran para photographer lho. Sabar ya, nanti aku juga fotoin kok buat kalian semua. ( Tapi coba juga banding kan menurut kacamat kalian gimana, setuju apa nggak? )

Belakangan menurut teman teman, aku suka membuat foto yang sedikit ekstrim, tapi memang ada benarnya juga, kadang kalau sudah melihat spot yang ok, rasanya akan merasa sayang jika tidak diabadikan, begithu juga saat di sini, banyak area yang bagus tapi perlu usaha juga. Jadi dari ketinggian tebing ada tangga turun yang terbuat dari bambu menghubungkan dengan karang yang berada di pinggiran laut. So pasti aku nggak akan melewatkan kesempatan ini, tapi yang perlu diingat tetap harus hati hati dan jangan lupa buat “permisi” ke alam sekeliling nya. 
Mengambil beberapa foto pemandangan dan dibantu Mas Adi untuk berpose dari kejauhan, aku sempatkan untuk menikmati keindahan pantai Appalarang yang siang ini airnya seperti kristal karena terkena pantulan cahaya sinar matahari, sambil berdiri di ujung batu karang aku bisa merasakan terpaan angin laut mengenai seluruh badan ku.


Puas menikmati tebing di sebelah kiri aku kembali ke atas dan menuju tebing sebelah kanan, justru di sisi ini, tebing Apparalang terlihat sangat indah. Oiya, ada satu kegiatan menantang juga buat kalian yang pengen mencoba sesuatu yang beda, yaitu: melompat dari ketinggian papan kayu yang memang sudah disediakan. Memang butuh nyali juga buat loncat langsung ke laut, tapi kalau nggak coba tentu nggak akan tahu sensasi nya.

Okay Guys, sebelum aku tutup cerita tentang Tebing Apparalang, pasti penasaran khan dimana sisi terindah dari tebing ini harusnya diambil, tapi terus terang setiap orang mempunyai cara lihat yang berbeda beda, dan kalau menurut aku adalah dari sisi yang fotonya bisa kalian lihat di bawah ini, dan satu lagi kalau punya keberanian dan tidak takut akan ketinggian, seandainya ada kesempatan datang kesini cobalah mengambil foto dengan duduk di pinggiran tebing. 

Amazing…

SHARE
Previous articleRammang Rammang bukan Remang Remang
Next articleGetLost Gunung Kidul
Hidup adalah sebuah perjalanan. Sebuah perjalanan selalu memberikan makna yang mendalam. Percaya atau tidak, datang ke destinasi yang sama sekalipun, kalian akan selalu mendapatkan cerita yang berbeda. Jadi jangan pernah merasa bosan untuk melakukan perjalanan, terus melangkah dan bagikan pengalaman kalian kepada orang lain, layak nya aku seorang KoperTraveler

13 COMMENTS

  1. Sempet snorkling di Pulau Kambing, keren juga kok, terumbu karang nya masih bagus, ada palung juga trus lokasi yang aku coba ada 2 bedanya keunikan dari coral nya….
    #segeraberangkat

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here